Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan

Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan
Anggota DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet (empat dari kiri) saat menjadi salah satu penguji kandidat Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Udayana A.A Bagus Adhi Mahendra Putra dengan disertasi 'Transformasi Tata Kelola Sumber Daya Pariwisata Dalam Pengaturan Pariwisata Bali Berkelanjutan' di Kampus Universitas Udayana Bali, Senin (24/2). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Desa Adat sebagai unit sosial dan budaya terkecil di Bali, memegang peran penting dalam menjaga dan melestarikan tradisi ini.

Setiap Desa Adat memiliki aturan dan norma yang mengatur kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal pariwisata. Misalnya, upacara adat, tarian tradisional, dan ritual keagamaan sering menjadi atraksi wisata yang menarik minat wisatawan.

Bamsoet menegaskan tanpa tata kelola yang baik, eksploitasi budaya dapat terjadi.

Semisal, beberapa upacara adat yang seharusnya bersifat sakral telah dikomersialkan untuk kepentingan pariwisata.

Hal ini dapat mengikis makna sebenarnya dari tradisi tersebut dan merusak nilai-nilai budaya yang telah dijaga turun-temurun.

"Karena itu, penting untuk melibatkan Desa Adat dalam pengambilan keputusan terkait pariwisata. Sehingga mereka dapat memastikan bahwa budaya mereka dikelola dengan cara yang menghormati nilai-nilai tradisional," ujar Bamsoet.

Bamsoet menyebut Subak sebagai sistem pengairan tradisional Bali yang telah diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, merupakan contoh nyata dari tata kelola lingkungan yang berkelanjutan.

Subak tidak hanya mengatur distribusi air untuk pertanian, tetapi juga mencerminkan filosofi Tri Hita Karana, yaitu harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Sistem ini telah berhasil menjaga kelestarian lingkungan dan ketahanan pangan di Bali selama berabad-abad.

Bamsoet mengingatkan pentingnya tata kelola pariwisata Bali berkelanjutan saat menjadi penguji kandidat dokter ilmu hukum Universitas Udayana

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News