Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan

Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan
Anggota DPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet (empat dari kiri) saat menjadi salah satu penguji kandidat Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Udayana A.A Bagus Adhi Mahendra Putra dengan disertasi 'Transformasi Tata Kelola Sumber Daya Pariwisata Dalam Pengaturan Pariwisata Bali Berkelanjutan' di Kampus Universitas Udayana Bali, Senin (24/2). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

Namun, perkembangan pariwisata yang pesat telah menimbulkan tekanan pada sistem Subak.

Konversi lahan pertanian menjadi hotel, vila, dan fasilitas pariwisata lainnya telah mengurangi luas lahan pertanian dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Selain itu, peningkatan kebutuhan air untuk pariwisata seringkali mengorbankan kebutuhan air untuk pertanian.

"Untuk mengatasi hal ini, pemerintah dan stakeholders pariwisata harus bekerja sama untuk melestarikan Subak dan lingkungan. Misalnya, dengan membatasi pembangunan fasilitas pariwisata di daerah pertanian dan menerapkan kebijakan pengelolaan air yang berkelanjutan," urai Bamsoet.

Bamsoet menambahkan terdapat beberapa tantangan utama yang dihadapi Bali dalam mencapai pariwisata berkelanjutan antara lain over tourism, degradasi lingkungan serta komersialisasi budaya.

Bali menerima jutaan wisatawan setiap tahunnya yang menimbulkan tekanan besar pada infrastruktur, lingkungan, dan masyarakat lokal.

Pada 2024, Bali mencatat lebih dari 6,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara, belum termasuk wisatawan domestik.

Hal ini menyebabkan kemacetan, polusi, dan penurunan kualitas lingkungan.

Bamsoet mengingatkan pentingnya tata kelola pariwisata Bali berkelanjutan saat menjadi penguji kandidat dokter ilmu hukum Universitas Udayana

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News