Bamsoet: Seharusnya Tak Ada Lagi Meributkan Pendirian Rumah Ibadah
jpnn.com, BOGOR - Ketua MPR Bambang Soesatyo, mengatakan rakyat Indonesia telah membangun toleransi sejak ratusan tahun lalu. Dari pengalaman tersebut, seharusnya tak ada lagi pihak yang mempersoalkan pendirian rumah ibadah.
"Seharusnya tidak ada lagi yang meributkan orang membangun gereja dan rumah ibadah, karena itu persoalan pribadi dengan Tuhan. Seharusnya saling membantu dan mengembangkan toleransi," ujar Bambang Soesatyo saat membuka Persidang Sinode Tahunan (PST) Gereja Prostestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) 2020 di Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/2).
Pria yang karib disapa Bamsoet ini juga menyinggung soal kemajuan teknologi yang kerap disalahgunakan. Misalnya, masih ada pihak-pihak tertentu yang menyebarkan hoaks dan provokasi. Kondisi yang ada jika dibiarkan dapat mengubah bangsa yang selama ini dikenal ramah menjadi pemarah.
Oleh karena itu, Bamsoet mengajak segenap umat GPIB mau menyaring informasi yang tidak benar. Bukan malah ikut menyebarkannya.
"Hati-hati dalam memposting sesuatu hal, dilihat dulu baik buruknya," kata Bamsoet.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dalam kesempatan yang sama menegaskan, tidak menoleransi hal-hal yang mempertentangkan hubungan sosial di wilayahnya, termasuk soal agama.
"Kita sudah punya Pancasila yang jadi pedoman bersama. Mari sama-sama kita ikuti. Mari membangun komunikasi agar tercipta kesepahaman. Dengan begitu, kerukunan bisa dinikmati bersama," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Sinode GPIB Pdt Paulus Kariso Rumambi menyatakan, dalam PST GPIB kali ini akan dibicarakan banyak hal. Mulai dari evaluasi pelaksanaan program 2019-2020, penyusunan program kerja dan anggaran untuk 2020-2021, termasuk langkah-langkah membangun dialog GPIB dengan berbagai pihak.
Bamsoet mengatakan rakyat Indonesia telah membangun toleransi sejak ratusan tahun lalu. Seharusnya, tak ada lagi pihak yang mempersoalkan pendirian rumah ibadah.
- Terowongan Silaturahim Diresmikan, Simbol Toleransi Umat Beragama
- Perkuat Toleransi di Indonesia, SETARA Institute Luncurkan Rencana Aksi Daerah
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Debat Pilgub Sumsel, Eddy Santana Sebut Pentingnya Pendidikan untuk Jaga Toleransi
- Kaesang Ingatkan Pentingnya Komitmen Pemimpin dalam Wujudkan Toleransi
- Menag Yaqut Revisi Syarat Pendirian Rumah Ibadah, Wapres Menyentil, MUI Minta Penjelasan