Bamsoet Serukan Masyarakat NTB Terapkan Nilai Luhur Pancasila
jpnn.com, MATARAM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) turut bangga dan bersyukur orientasi publik pada negara-bangsa Indonesia sangat positif.
Sebanyak 95,6 persen responden merasa bangga menjadi orang Indonesia. Hal itu berdasarkan hasil survei nasional SMRC yang dipublikasikan pada Juni 2022.
Kajian ini sejalan dengan survei Gallup Poll yang mencatat bahwa sekitar 75,4 persen masyarakat Indonesia memiliki jiwa patriot tinggi, dan bersedia ikut berperang mempertahankan negara.
"Hasil survei tersebut bukan berarti kita boleh berpuas diri, mengingat pekerjaan rumah kebangsaan masih banyak yang belum selesai. Dari tingkat yang paling elementer, pengetahuan dasar masyarakat tentang Pancasila belum optimal dengan skor 64,6 atau dalam kategori sedang," ujarnya.
Hal itu dikatakan Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI sekaligus pembukaan Musyawarah Wilayah Pemuda Pancasila Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, NTB, Jumat (30/9).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan kehidupan kebangsaan diperhadapkan pada berbagai paradigma, yang menjadi antitesis dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Dalam realitas sosial, masih dapat dirasakan adanya upaya merongrong Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, khususnya melalui gerakan radikalisme.
Masih ada penciptaan segregasi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Masih ada perilaku korup yang terus merusak sendi-sendi pembangunan negara.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyerukan masyarakat NTB, khususnya Pemuda Pancasila, untuk menerapkan nilai luhur Pancasila
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Pria di NTB Perkosa Teman Anaknya yang Main ke Rumah, Begini Kejadiannya
- Bertemu Presiden Prabowo, Lalu Iqbal Bicara Potensi Provinsi NTB
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi