Bamsoet Sindir Lemahnya Pemberantasan Korupsi Lewat Buku
Senin, 21 November 2011 – 03:33 WIB
Menurut Bambang, esensi pemberantasan korupsi adalah membawa dampak positif kepada rakyat pada umumnya. Saat ini, setidaknya 70 persen warga Indonesia berada di garis kemiskinan. Pemberantasan korupsi dinilai berhasil jika hal itu berdampak langsung kepada masyarakat miskin. "Kalau pemberantasan korupsi hanya berisik, tidak mampu meminmalisasi kemiskinan, itu tidak mengatasi problem para petani atau nelayan," ujarnya.
Bambang menilai, tidak mungkin jika upaya pemberantasan korupsi dilakukan di semua sektor. Harus ada gerakan nasional pemberantasan korupsi demi mendukung KPK. Sementara KPK nanti harus menentukak sektor mana yang harus digarap terkait pemberantasan korupsi. "Sektor itu dipilih berdasarkan national interest, berdasarkan polling," ujarnya.
Romo Benny menambahkan, korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini adalah akibat permainan kebijakan. Publik dalam hal ini belum bisa melakukan fungsi kontrol silang atas kebijakan yang dibuat penguasa. Hal itu berlangsung lama yang akhirnya menyebabkan korupsi merupakan bagian dari sejarah Indonesia. "Karena itu, perlu lompatan sejarah," ujar Benny.
Lompatan sejarah itu adalah sejauh mana parpol memiliki komitmen melawan korupsi. Kalau tidak ada komitmen dari partai, maka pemberantasan korupsi hanyalah lip service atau perang-perangan seperti dalam judul buku karya Bambang. "Persoalan kita saat ini adalah perselingkuhan penguasa dalam perumusan kebijakan," tandasnya. (bay)
JAKARTA - Pemberantasan kasus korupsi dinilai politisi Partai Golongan Karya Bambang Soesatyo masih berlangsung setengah-setengah. Demi menyampaikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- DPR Apresiasi Langkah KKP Segel Pemagaran Laut di Bekasi
- Prabowo Bilang Nasi Goreng Megawati Enak Sekali, Masa, sih?
- Tanggapi Isu Menhut Mau Membabat Hutan, Ahmad Yohan Singgung Penghijauan
- Terungkap! Komunikasi Prabowo-Megawati Lancar Meski Belum Bertemu Sejak Pelantikan
- Peran Politik Muzani Gerindra Sebagai Perantara Komunikasi Prabowo-Megawati
- Kejagung Bangun Sistem Pantau Tuntutan Jaksa, Sahroni: Keren, Pastikan Semua Patuh!