Bamsoet : SOKSI di DPR Ada 60, Mau Disikat Semua?

Bamsoet : SOKSI di DPR Ada 60, Mau Disikat Semua?
Bambang Soesatyo. Foto : dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Manuver Setya Novanto untuk menempatkan loyalisnya setelah resmi menjabat Ketua Fraksi Golkar di DPR nanti kemungkinan tidak mulus. Desas-desus yang beredar, Novanto hendak membersihkan anggota organisasi pendiri Partai Golkar, SOKSI yang merupakan barisan pendukung Ade Komarudin, dari fraksi.

Rencana tersebut dinilai mustahil. Pasalnya, dari 92 anggota fraksi partai beringin di Senayan, mayoritasnya berada di bawah bendera SOKSI. "Masa sih (SOKSI mau dibersihkan). Kalaupun iya apa bisa. Anggota FPG yang SOKSI ada 60-an lebih lho," kata Sekretaris Fraksi Gokkar di DPR, Bambang Soesatyo, Rabu (6/1).

Bendahara Umum DPP Partai Golkar yang disebut-sebut ikut terancam digusur Setya Novanto begitu resmi ditetapkan menjadi ketua fraksi ini menegaskan bahwa sampai sekarang posisi ketua fraksi yang sah masih dijabat oleh Ade Komarudin.

Selain itu, mekanisme pergantian pimpinan fraksi selain dengan surat dari partai kepada pimpinan DPR, juga harus dibahas dulu dalam rapat pimpinan dan badan musyawarah. Setelah itu baru dibacakan dalam sidang paripurna DPR. "Itu mekanisme yang diatur dalam tatib dan UU MD3," tegas Anggota Komisi III yang akrab disapa Bamsoet.

Sebelumnya, Ahmadi Noor Supit yang merupakan ketua badan anggaran (Banggar) DPR menyebutkan surat pergantiannya oleh DPP sudah turun. Dalam surat itu posisinya akan digantikan oleh Kahar Muzakir, yang kini menjabat Wakil Ketua MKD.

Sementara Bambang Soesatyo akan digantikan oleh Aziz Syamsuddin, Waketum Golkar sekaligus Ketua Komisi III. Menanggapi hal ini, Bamsoet tidak mempersoalkannya.

"Kalaupun benar diganti saya tidak masalah. Santai saja. Karena dimanapun bagi saya sama saja. Dan itu tidak akan merubah sikap dan pendirian saya seperti biasanya. Kalau salah atau ngawur, pasti akan saya kritisi! Ngga ada urusan. Hehehe," pungkas Bamsoet.(fat/jpnn)


JAKARTA - Manuver Setya Novanto untuk menempatkan loyalisnya setelah resmi menjabat Ketua Fraksi Golkar di DPR nanti kemungkinan tidak mulus. Desas-desus


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News