Bamsoet Soroti Ketidakjujuran Pasien COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai ketidakjujuran pasien COVID-19 bisa membahayakan tenaga medis maupun orang-orang sekitar.
Dia mencontohkan kasus terbaru terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi Semarang.
Menurut dia, banyaknya pasien yang tidak terbuka mengenai gejala yang dialami menyebabkan pasien-pasien bukan COVID-19 berstatus PDP serta 57 pegawai RS tertulari corona.
Sebanyak 34 di antaranya dokter dan petugas fisioterapi.
Oleh karena itu, Bambang menyatakan pemerintah harus menegaskan kepada masyarakat, khususnya pasien bergejala COVID-19 yang berobat ke fasilitas kesehatan, untuk secara jujur dan transparan menjawab semua pertanyaan tenaga medis.
“Seperti gejala sakit serta riwayat daerah yang pernah disinggahi, terutama bagi pasien yang pernah berkunjung ke zona merah COVID-19, sehingga tenaga medis bisa segera menangani permasalahan yang dihadapi pasien secara tepat,” kata Bambang, Senin (20/4).
Dia juga mendorong pemerintah memberikan kesiapan sesuai protokol kesehatan bagi RS non-rujukan, RS swasta, klinik dan puskemas dalam menghadapi pasien tanpa gejala atau bergejala COVID-19, baik kelengkapan APD, alat penunjang medis maupun ruang isolasi.
“Ini mengingat makin banyaknya orang tanpa gejala COVID-19 yang berobat ke layanan kesehatan primer yang berisiko tinggi menularkan tenaga kesehatan,” ungkap politikus Partai Golkar itu.
Bamsoet juga mendorong pemerintah bisa memastikan ketersediaan APD yang sesuai standar di RS rujukan COVID-19.
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024