Pengukuhan Pengurus Pusat PARMUSI
Bamsoet: Terwujudnya Masyarakat Madani Harus Diperjuangkan Seluruh Elemen Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan dengan makin derasnya arus globalisasi, fenomena terkikisnya nilai-nilai kearifan lokal oleh paham-paham asing yang tidak selaras dengan jati diri dan karakter ke-Indonesiaan menjadi tantangan kebangsaan yang harus dihadapi bersama.
Tanpa disadari, nilai-nilai kegotong-royongan lambat laun tergeser oleh sikap egois dan individualistis, keramah-tamahan tersisihkan oleh sikap arogansi dan mau menang sendiri serta toleransi terkikis oleh sikap ketidakpedulian dan radikalisme.
“Karena itu, saya mengajak seluruh anggota Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) untuk ambil bagian dalam memasyarakatkan wawasan kebangsaan. Baik secara internal kepada segenap keluarga besar PARMUSI, maupun kepada masyarakat Indonesia di seluruh penjuru Nusantara,” ujar Bamsoet saat Pengukuhan Pengurus Pusat PARMUSI Periode 2020-2025 di Jakarta, Senin malam (29/11/20).
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Ketua Umum Pengurus Pusat PARMUSI Usamah Hisyam, Sekjen PP PARMUSI, Ir. Abdurrahman Syagaff, Anggota DPR RI Ridwan Hisyam dan para peserta Musyawarah Kerja Nasional PARMUSI.
Ketua DPR RI ke-20 ini menilai periode kepengurusan PARMUSI lima tahun kedepan sudah langsung dihadapkan pada sebuah tantangan berat. Karena, harus menjalankan amanah sebagai pimpinan organisasi pada masa keprihatinan di tengah suasana pandemi Covid-19.
“Namun saya yakin dan percaya, jajaran pengurus yang telah terpilih adalah representasi dari kader-kader PARMUSI yang berkualitas dan dapat diandalkan untuk mampu menjawab berbagai tantangan ke depan. Baik tantangan untuk membangun dan memajukan internal organisasi, maupun tantangan untuk beradaptasi, bersinergi, dan berinovasi di tengah pesatnya laju perkembangan zaman," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Dewan Kehormatan PP PARMUSI ini menambahkan, meskipun PARMUSI baru dideklarasikan pada tanggal 26 September 1999, namun sesungguhnya PARMUSI telah mempunyai referensi kesejarahan yang telah lama mengakar dan mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Sebagai sebuah ormas Islam, menurut Bamsoet, aspek religiusitas tentunya cukup kental mewarnai arah perjuangan, jiwa dan ruh organisasi.
Nilai-nilai kegotong-royongan lambat laun tergeser oleh sikap egois dan individualistis, keramah-tamahan tersisihkan oleh sikap arogansi dan mau menang sendiri serta toleransi terkikis oleh sikap ketidakpedulian dan radikalisme.
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024