Bamsoet Ungkap 3 Musuh Bangsa yang Harus Diperangi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan saat ini bangsa Indonesia menghadapi tantangan yang berbeda dibandingkan dengan zaman penjajah.
Politikus yang beken disapa dengan panggilan Bamsoet itu menyebut saat ini tugas bangsa Indonesia ialah mengisi kemerdekaan dengan kekuatan sendiri.
Bamsoet juga mengungkap tiga tantangan besar bangsa Indonesia yang mesti dihadapi demi mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sentosa.
"Musuh bangsa kita ini setidaknya ada tiga, yaitu kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan. Itu yang harus kita basmi dan perangi," kata Bamsoet seusai peringatan Hari Konstitusi dan HUT Ke-77 MPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/8).
Waketum Golkar itu juga berharap peringatan Hari Konstitusi bisa menjadi ajang refleksi bangsa Indonesia.
"Kita menginginkan hari konstitusi ini menjadi ajang refleksi diri untuk menguatkan perjuangan ke depan untuk menghadapi tantangan zaman," lanjutnya.
Tak hanya itu, dia menyatakan dengan sumber daya dan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia mampu mencegah bangsa ini dari krisis pangan Global.
"Kemarin di tengah ancaman krisis pangan, kita mendapat penghargaan dari FAO tentang swasembada beras. Hari ini, pemerintah sudah mengurangi ketergantungan impor dari masalah pangan," ujar Bamsoet. (cr8/jpnn)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkap tiga musuh bangsa yang harus dihadapi Indonesia demi mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sentosa.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel