Bamsoet: Vaksinasi Ideologi Bangsa Penangkal Bahaya Infiltrasi Ideologi Asing

Bamsoet: Vaksinasi Ideologi Bangsa Penangkal Bahaya Infiltrasi Ideologi Asing
Wakil Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Foto: Humas MPR RI.

Kemerdekaan dari ketergantungan, misalnya, dapat dimaknai dengan menurunkan ketergantungan terhadap impor.

BPS mencatat pada periode Januari-Juni 2021, nilai impor pangan Indonesia mencapai Rp 88,21 triliun.

"Sedangkan memaknai pentingnya persatuan dan kedaulatan bangsa, kita dapat merenungkan pernyataan Bung Hatta yang dengan tegas menyatakan, 'lebih suka aku melihat Indonesia tenggelam ke dasar lautan, daripada melihatnya sebagai embel-embel abadi suatu negara asing'. Pernyataan tersebut merupakan penegasan, bahwa kedaulatan negara adalah sebuah harga mati," tandas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, pada 2019, tercatat Indeks Akses terhadap keadilan baru mencapai 69,6 persen.

Mengindikasikan bahwa cita-cita Indonesia merdeka untuk mewujudkan keadilan dalam masyarakat, masih menyisakan berbagai pekerjaan rumah.

"Sementara dalam memaknai kemakmuran, dapat merujuk pada angka produk domestik bruto nasional (PDB). BPS mencatat, PDB atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2021 mencapai Rp 4.175,8 triliun dan atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp 2.772,8 triliun," jelas Bamsoet.

Perbaikan kondisi perekonomian juga telah menumbuhkan optimisme, bahwa Indonesia akan masuk dalam 5 besar negara dengan PDB tertinggi di dunia pada 2030, bersama Tiongkok, Amerika Serikat, India, dan Jerman.

Bamsoet menegaskan, pertumbuhan ekonomi harus berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan ideologi bangsa rentan terhadap infiltrasi ideologi asing, termasuk terhadap radikalisme dan ekstremisme

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News