Bamus Betawi Menuntut Kepala Kesbangpol DKI Dicopot
jpnn.com, JAKARTA - Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menyoroti buruknya komukasi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov DKI, Taufan Bakri. Hal ini dianggap berlawanan dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang selama ini begitu sangat perhatian dan turut serta dalam membina Bamus.
Sekretaris Majelis Adat Bamus Betawi, Bambag Sukur pun meminta Gubernur Anies segera melakukan evaluasi terhadap Taufan. Bahkan, kata dia, kalau perlu yang bersangkutan harus dicopot dari posisi Kesbangpol DKI.
Dijelaskan Bambang, pandangan ini muncul lantaran selama ini Taufan menutup diri dan terkesan tidak menghormati para sesepuh dan orang tua di Bamus Betawi.
"Padahal, Gubernur itu sangat menghargai dan menghormati Bamus. Bahkan, di sela-sela kesibukannya, Pak Gubernur selalu hadir dan terlibat di setiap acara atau kegiatan besar Bamus," kata Bambang dalam keterangannya, kepada wartawan, Jakarta, Senin (2/11).
"Beliau (Gubernur) sangat perhatian, sangat care dengan Bamus. Kami selalu berkomunikasi dan saling bersilaturrahmi," sambungnya.
Namun, menurut Bambang, tidak demikian halnya dengan Kesbangpol Taufan, yang seakan tidak peduli atau menutup diri terhadap Bamus.
Bambang mengaku khawatir, komunikasi Taufan yang buruk malah akan menjadi sumber masalah yang membuat hubungan antara Pemprov DKI dan masyarakat Jakarta tidak baik.
"Seharusnya, dia (Taufan) kan tegak lurus dengan mengikuti arahan Gubernur. Dia harusnya bersikap lebih baik melebihi Pak Gubernur," tegas Bambang.
Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menyoroti buruknya komukasi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov DKI, Taufan Bakri
- DPRD dan Pemprov Sepakat Semua SD hingga SMA di Jakarta Gratis Mulai 2025
- Heikal Safar Apresiasi Deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional
- Bank DKI Disomasi Terkait Pengambilalihan Aset di Jalan Wijaya
- Eki Pitung Bela Suswono Terkait Guyonan Janda Kaya: Tidak Ada Unsur Melecehkan
- Tarif Transjakarta, LRT, MRT Hanya Rp 1 pada Hari Pelantikan Presiden
- Aset Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya, Apa Saja?