Band Anyar, Semua Personelnya Narapidana
MD Band alias Medaeng Band muncul lagi. Grup musik yang beranggota para tahanan dan napi Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng) ini sempat vakum selama tiga bulan. Kini band itu siap menghibur dengan personel anyar.
MAYA APRILIANI
STUDIO musik mini Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng) yang bersebelahan dengan ruang besuk atas kini "hidup" lagi. Setiap sore terdengar suara musik yang mengalun agak keras. Melodi gitar berpadu dengan petikan bas, bunyi dari tuts-tuts keyboard, serta gebukan drum. Suaranya terdengar hingga lapangan rutan.
Musik beraliran slow rock kini menjadi hiburan bagi para penghuni. Mereka senang dengan MD Band yang bisa manggung lagi. Meski dengan wajah-wajah baru. Hanya penggebuk drum, Dwi A., yang merupakan personel lawas.
Dwi sempat lama tidak menggebuk drum. Terutama setelah personel lama dipindah ke penjara lain. Ada pula yang sudah menghirup udara kebebasan. Hingga kemudian ada empat penghuni rutan yang mau bergabung dan menghidupkan MD Band. Mereka adalah Anas, Egik, Endik, dan Rony Huda.
"Saya sebenarnya bukan orang baru-baru amat di MD Band," kata Rony.
Dia mengenal band tersebut sejak masih digawangi penghuni lama. Rony juga sempat ikut berlatih. Namun, tidak pernah tampil di panggung. Napi kasus asusila itu mengaku hanya memiliki pengalaman bermusik seadanya. Ketika masih menjadi warga merdeka, dia senang genjrang-genjreng main gitar bersama rekan-rekannya.
Nah, setelah masuk penjara, pemuda 20 tahun tersebut baru serius belajar musik. Jika sebelumnya memainkan gitar melodi, kini dia membetot bas. Rony mulai belajar dari nol.
Kamis (1/9) menjadi penampilan perdana MD Band di panggung penjara setelah vakum. Menghibur para pelaku tindak pidana. Panggung di tengah lapangan olahraga rutan menjadi saksi kepiawaian MD Band.
Lima buah lagu mereka bawakan untuk menghibur para penghuni rutan. Dimulai dengan lagu milik grup band Cokelat yang berjudul Bendera. Dilanjutkan lagu Wherever You Will Go milik The Calling.
Tak ketinggalan lagu Noah berjudul Hidupku Untukmu Mati Tanpamu serta lagu Cinta Kau dan Dia milik Dewa 19. Lagu The Reason dari Hoobastank juga sempat mereka mainkan. Tak pelak, penampilan MD Band mampu memberikan suasana berbeda bagi penghuni rutan.
"Panggung hiburan itu memang kami adakan untuk warga binaan," kata Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan (Bankumluh) Anggre Anandayu.
Selain sebagai sarana penghibur, acara itu menjadi momen bagi-bagi hadiah peringatan hari kemerdekaan. Tim yang menang secara khusus dipanggil tampil ke depan untuk diberi hadiah. Apresiasi atas kemenangan mereka dalam beragam perlombaan.
MD Band tidak akan berhenti di panggung hiburan hari itu. Mereka akan terus tampil dalam berbagai kegiatan di rutan. Misalnya, penyuluhan hukum. Saat ini personel band tersebut tengah mempersiapkan regenerasi. Sebab, Rony sebentar lagi akan meninggalkan bui.
Menurut Anggre, salah satu kendala sebuah band di dalam penjara tak bisa langgeng adalah tidak adanya regenerasi yang terus-menerus. Pengaderan sering terputus di tengah jalan. Sebab, mencari bibit pemain musik di bui memang tidak gampang.
"Tidak semua penghuni bisa bermain musik," tuturnya. (*/c6/fal/flo/jpnn)
MD Band alias Medaeng Band muncul lagi. Grup musik yang beranggota para tahanan dan napi Rutan Kelas I Surabaya (Medaeng) ini sempat vakum selama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar