Band Metal asal Adelaide Ditahan di Malaysia Karena Masalah Visa

Sebuah band metalcore asal Adelaide I Killed the Prom Queen ditahan di Malaysia setelah promotor yang mendatangkan mereka gagal mengurus visa.
Band beranggotakan lima orang tersebut sebenarnya dijadwalkan untuk tampil di Solo (Jawa Tengah) hari Minggu dalam dalam tur Beloved South East Asia dan ketika mereka selesai tampil di Kuala Lumpur, kemudian ditahan polisi.
Pemain gitar dari band tersebut Jona Weinhofen melakukan cuitan di Tweeter hari Minggu mengatakan bahwa mereka bisa ditahan sampai 14 hari.
"Sepertinya kami akan ditahan selama antara 4-14 hari di pusat tahanan imigrasi Malaysia." tulisnya.
Weinhofen juga menulis bahwa mereka diperlakukan dengan baik sejauh ini.
"Paling tidak kami mendapatkan makanan dan minuman, dan juga dalam kondisi sehat. Situasinya bisa saja lebih buruk, dan keadaan kami tidaklah seburuk dibandingkan kejadian lain dalam beberapa hari terakhir."
Weinhofen mengatakan salah seorang petugas imigrasi adalah pendukung bank tersebut dan meminta tanda tangan.
"Hal yang paling aneh adalah beberapa petugas imigrasi meminta tanda tangan, dan seorang diantaranya mengenakan kaos band kami." tambahnya.
Sebuah band metalcore asal Adelaide I Killed the Prom Queen ditahan di Malaysia setelah promotor yang mendatangkan mereka gagal mengurus visa.Band
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia