Band Ska Legendaris Waiting Room Rilis Ulang Album Debut
Waiting Room merekam album di CMC studio di Jalan Saharjo, Jakarta Selatan secara analog menggunakan pita reel 3,5 inchi.
Proses rekaman dilakukan selama kurun waktu sekitar 6 bulan dari pertengahan 1996 hingga awal 1997.
"Dengan segala keterbatasan dan tanpa bantuan produser, album ini merupakan pengalaman rekaman profesional pertama untuk semua personel yang masih junior dan amatir," kata Lukman Laksmana, kepada jpnn.com, Jumat (25/9).
Pada pertengahan proses rekaman, gitaris Albert ternyata harus meninggalkan band untuk studi ke Amerika. Posisinya dalam Waiting Room kemudian digantikan oleh Juan Rosyid.
Album debut Waiting Room akhirnya dilepas pertengahan 1997 dalam format kaset. Karya tersebut menjadikan Waiting Room sebagai band ska lokal pertama yang resmi merilis album.
Desain album Waiting Room merupakan karya dari seniman Motulz. Termasuk membuat ilustrasi kartun ikonik Buaya yang menjadi cover sampul album, yang membuat penggemar menjuluki album itu sebagai album 'Buayaska.
Sedangkan layout desain dikerjakan Arian 13 yang saat itu masih menjabat sebagai vokalis Puppen, band hardcore asal Bandung.
Atas rekomendasi teman- teman dari Puppen, album ini juga didistribusikan oleh label asal Bandung Tropic Records. Hebatnya, album debut Waiting Room itu berhasil terjual sekitar 10 ribu kopi.
Waiting Room memutuskan merilis ulang album debut mereka yang juga dijuluki sebagai album Buayaska.
- Ini Alasan Denny Sumargo Tak Menayangkan Podcast dengan Ayah Natasha Wilona
- Aset Sandra Dewi Tetap Disita Meski Sudah Pisah Harta, Pengacara Bilang Begini
- Denny Sumargo Bakal Liburan Natal ke Singapura Bareng Istri dan Anak
- Al Ghazali dan Zsazsa Utari Terlibat dalam Scandal 3
- Hari Ini, Harvey Moeis Jalani Sidang Putusan Kasus Korupsi Timah
- Antusiasme Warga Sulut Sambut Film Mariara Perjamuan Maut