Bandar dan Pengedar Narkoba, Jokowi: Langsung Tembak Saja
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintahannya tidak main-main dengan bahaya peredaran narkotika. Itu ditandai dengan telah dieksekusinya 18 orang terpidana kasus narkoba selama dua tahun pemerintahannya.
Jokowi-sapaan presiden menyampaikan hal itu dalam pidatonya saat penutupan Mukernas ke-2 DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Jumat (21/7).
Dalam rekomendasi Mukernas itu dinyatakan narkoba menjadi ancaman serius yang ditandai dengan jumlah penggunanya melebihi angka 5 juta orang. Karenanya, PPP mendesak pemerintah menindak tegas pelanggaran UU Narkotika, baik pengedar dan pengguna serta melakukan perbaikan menyeluruh pada aspek pencegahan dan pemberantasan.
"Berkaitan dengan narkoba, ini menjawab yang tadi direkomendasikan keputusan Mukernas PPP. Polri, BNN, tegasin saja. Terutama pengedar-pengedar narkoba asing yang masuk kemudian sedikit melawan, sudah langsung ditembak saja," tegas Jokowi dalam pidatonya.
Dia meminta aparat penegak hukum jangan beri ampun kepada para bandar dan pengedar barang haram tersebut. Sebab, Indonesia menurutnya betul-betul berada dalam posisi darurat narkoba.(fat/jpnn)
Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintahannya tidak main-main dengan bahaya peredaran narkotika. Itu ditandai dengan telah dieksekusinya 18 orang
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hadir di Kampanye Hairan-Amin, Kaesang Mengaku Utusan Jokowi
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Petugas Bersenjata Api Kawal Pemindahan 2 Napi Bandar Narkoba ke Nusakambangan
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Komisi III Minta Bareskrim Terus Konsisten Berantas Narkoba