Bandar Narkoba Ditangkap Saat Mengajar Mengaji
Rabu, 07 November 2012 – 09:42 WIB
"Menjaga kandang ayam bersama istri hanya dapat upah Rp 750 ribu per bulan. Karena sulit memenuhi kebutuhan keluarga, saya pun tergiur tawaran teman menjual ganja bersama Andiliau, yang saya kenal saat memancing di Batang Sinamar," bebernya.
Heri mengisahkan, barang haram itu diperoleh dari rekannya bernama Heri, warga Aceh yang dikenalnya di Malaysia. Heri mendapatkan laba Rp 300 ribu per kilo. "Dengan untung sebanyak itu, saya pikir bisa menopang kehidupan keluarga," ujarnya tertunduk.
Heri berdalih bahwa ganja yang disita polisi di rumahnya itu baru paket kedua yang diterima dari temannya itu. Sebelumnya, dia menerima sebanyak 10 kg. Dari hasil penjualan ganja, ia mendapatkan keuntungan Rp 3 juta. "Ganja itu dibawa teman saya dengan bus. Lalu saya jemput barang haram itu ke salah satu tempat yang telah kami sepakati dengan mobil Andiliu," ungkapnya.
Minggu siang (4/11), Heri kembali mengantarkan ganja padanya. Sebenarnya dia belum dapat untung dari penjualan sebelumnya, karena untung sebelumnya dijadikan uang muka untuk pembelian ganja berikutnya.
PADANG--Menjadi bandar dan pengedar narkoba telah merambah berbagai lapisan. Untuk memenuhi gaya hidup konsumtif, masyarakat nekat mencari uang dengan
BERITA TERKAIT
- Penganiaya Kepala Desa di Purbalingga Ditangkap, Pelaku Ternyata ODGJ
- Tahanan Kabur Loncat ke Sungai di Rokan Hulu Menyerahkan Diri
- Kepala Desa di Purbalingga Dianiaya Seorang Pria, Pelaku Ternyata
- Begal Sadis Ini Melukai Korbannya Pakai Senjata Tajam
- Sontoloyo, Pria di Tangerang Ini Menjual Anak Kandung Berusia 11 Bulan
- Pembunuh Wanita yang Ditemukan dalam Lemari di Jambi Tertangkap, Dia Ternyata