Bandar Sambal, 2 Tahun Sudah Berkembang Pesat
“Ini produksi inisiatif pertama di dunia,” ujarnya.
Meski belum menggunakan bahan pengawet, daya tahan produk kemasannya bisa mencapai tiga bulan.
Dengan catatan harus disimpan di tempat yang sejuk seperti kulkas. Kecuali pada suhu ruangan, daya tahannya memang menurun, menjadi sekitar 2 minggu.
“Kita lagi cari bahan pengawet yang aman untuk makanan dan sesuai standar BPPOM,” jelasnya.
Walau skala industri milik Askar dan isrinya masih rumahan, namun produknya telah memiliki sertifikasi halal dari MUI. Begitu juga PIRT, atau sertifikasi untuk industri rumah tangga.
“Saya juga sedang berupaya mendaftarkan HAKI, atas produk-pruduk kami ini,” ujarnya.
Sejumlah penghargaan juga telah diterima brand Bandar Sambal. Salah satunya dari THR Key People dan Seven Media, yakni sebagai Best Inspiration Award 2017, sekitar bulan Agustus lalu.
“Pada 28 Desember 2017 ini, juga kami sudah dapat udangan untuk meraih penghargaan ini lagi,” ujar Askar dengan wajah optimis. (*/r3)
Bisnis rumahan dengan Brand Bandar Sambar yang ditekuni Askar dan istrinya Rini Handayani, dalam kurun 2 tahun berkembang pesat.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408