Bandara 24 Jam Dapat Pro Kontra
Rabu, 17 Oktober 2012 – 08:33 WIB
SURABAYA - Usul pemerintah untuk membuka bandara selama 24 jam mendapat respon berbeda. Disaat pihak maskapai terlihat antusias untuk memperluas jadwal, pihak pengelola bandara justru terlihat ragu untuk merealisasikan rencana tersebut. Sayangnya, pihak bandara sepertinya tak melihat prospek dalam rencana tersebut. Salah satunya, Angkasa Pura I. Meski tak menolak, BUMN pengelola 16 bandara di indonesia tersebut merasa rencana tersebut masih belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. "Kami sudah terima usulannya untuk bandara Juanda. Tapi untuk realisasi dalam waktu dekat saya rasa tak bisa. Kami lebih konsentrasi pada rencana menambah kapasitas bandara Juanda," jelas Manager Operasi Lalu Lintas Penerbangan Angkasa Pura I Tulus Pujiono.
Salah satu maskapai yang menunjukkan good will kepada rencana tersebut adalah AirAsia. Ketika ditanya, CEO AirAsia Indonesia Dharmadi mengatakan, rencana tersebut bakal berdampak positif bagi maskapainya. Sebab, penerbangan di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat. "Jika memungkinkan, seluruh bandara memberlakukan sistem yang sama," ungkapnya ketika dihubungi Jawa Pos.
Baca Juga:
Contoh yang paling cocok, lanjut dia, adalah Bandar Udara Baharudin Sultan Mahmud Baharudin II Palembang. Menurutnya, jika bandara tersebut dioperasikan 24 jam, maskapai punya alternatif apabila pesawat tidak dapat mendarat di Jakarta. "Hal ini lebih baik dibandingkan dengan memilih Surabaya atau Denpasar yang jaraknya lebih jauh. Akibatnya, pengunaan bahan bakar menjadi lebih efisien," tambahnya.
Baca Juga:
SURABAYA - Usul pemerintah untuk membuka bandara selama 24 jam mendapat respon berbeda. Disaat pihak maskapai terlihat antusias untuk memperluas
BERITA TERKAIT
- KAI Group Angkut 22,9 Juta Penumpang saat Liburan Nataru 2024-2025
- Kadin Indonesia Mengapresiasi Pemerintah yang Mendengar Masukan Masyarakat Terkait PPN 12 Persen
- Lewat Diaspora Loan, BNI Biayai Renovasi Restoran Indonesia di Hong Kong
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Mantap! Produk Perikanan dari Ambon Makin jadi Primadona di Pasar Internasional
- Warga Menolak Penutupan Stasiun Karet: Jangan Mempersulit