Bandara Rendani Manokwari Diusulkan Ganti Nama Menjadi Ottow-Geissler, Ini Alasannya

jpnn.com, MANOKWARI - Bandara Rendani di Manokwari Papua Barat, diusulkan untuk diganti nama menjadi Bandara Ottow-Geissler. Usulan itu telah disampaikan Pemerintah Kabupaten Manokwari ke Kementerian Perhubungan RI.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Kamis, mengatakan perubahan atau pergantian nama Bandara Rendani menjadi Bandara Ottow-Geissler agar lebih melekat dengan identitas Manokwari sebagai Kota Injil dan pusat peradaban di Tanah Papua.
"Karena Injil pertama kali masuk di Tanah Papua melalui Pulau Mansinam di Kabupaten Manokwari yang dibawa oleh dua misionaris asal Jerman yaitu Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler," kata Hermus.
Sebagai salah satu pusat peradaban di Tanah Papua, katanya, dibutuhkan pembenahan berbagai infrastruktur di kota Manokwari baik bandara, pelabuhan, jalan raya dan lainnya agar bisa bersaing dengan daerah lain.
Sehubungan dengan itu, Pemkab Manokwari membutuhkan dukungan dari Pemerintah Pusat untuk pembangunan lima proyek strategis hingga tahun 2030.
Hermus mengatakan pihaknya telah mendapat persetujuan dari Kemenhub untuk pembangunan gedung terminal Bandara Rendani tahun ini.
"Kemenhub siap membangun terminal Bandara Rendani pada bulai Mei-Juni asalkan Pemkab Manokwari menyediakan lahan dan menggeser pemukiman di sekitar lokasi terminal," bebernya.
Tahun ini Pemkab Manokwari juga mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk rehabilitasi Pasar Wosi.
Bandara Rendani di Manokwari Papua Barat, diusulkan untuk diganti nama menjadi Bandara Ottow-Geissler.
- Iptu Tomi Marbun Hilang Saat Operasi Penangkapan Pentolan KKB, Polda Papua Barat Bentuk Posko Pencarian
- Sobat Aksi Ramadan 2025 Wujud Kehadiran Pertamina Bagi Masyarakat Aimas di Sorong
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Kemendagri Dukung Vitalis Yumte Perihal Proyek Perubahan ‘Kitong Pantau Otsus’
- PAFI Membantu Masyarakat Manokwari Mendapatkan Akses Obat-Obatan
- Cheroline Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Papua Barat Lewat Komisi XII DPR