Bandara Tabing Dijejali Heli
Minggu, 11 Oktober 2009 – 05:58 WIB
Perbaikan alat komunikasi pesawat tersebut memakan waktu cukup lama. Sekitar pukul 12.43 Wib perbaikannya selesai dan aksi penerbangan kembali dicoba. Heli yang membawa sembako seperti beras, mie instan, selimut, matras dan kebutuhan lainnya dengan berat sekitar 600 kilogram itu kemudian berhasil terbang dengan kecepatan 110 knot atau 180 kilometer per jam pada ketinggian 1000 feet atau 380 kilometer di atas permukaan laut (dpl).
Baca Juga:
Daerah Barangan yang dituju berada pada koordinat 27,37 derajat sebelah timur Pariaman. Dari ketinggian 380 meter dpl tersebut masih tampak dengan jelas bekas reruntuhan bangunan akibat gempa, tenda-tenda pengungsian di depan rumah yang sudah hancur, dan hamparan sawah yang sudah mulai mengering. Sebeb pendataan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Sumbar tercatat 67 daerah irigasi rusak dan 43 di antaranya berada di Padangpariaman dan Pariaman. Di Barangan heli tersebut hanya sekitar dua menit untuk menurunkan barang tepatnya di halaman sebuah sekolah dasar di dusun tersebut. Logistik yang diturunkan sudah disambut puluhan warga dengan dominasi anak-anak. Distribusi logistik tersebut juga dibantu TNI di daerah setempat yang sudah stand by menunggu heli landing.
Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal (Mayjend) Burhanuddin juga sempat landing di Lanud Tabing untuk mengecek tumpukan dan pendistribusian logistik ke daerah-daerah terisolasi. Ia juga sempat meninjau dan menyalurkan bantuan ke sejumlah daerah di pedalaman Padangpariaman. Burhanuddin meminta jangan sampai ada logistik yang ditumpuk di Lanud Tabing. Setiap logistik yang datang katanya harus di data secara lengkap dan didistribusikan dengan cepat sesuai kebutuhan.
Dengan tegas dia meminta agar distribusi bantuan harus dengan mengerahkan semua potensi, jangan hanya mengandalkan jalur udara saja. Truk-truk juga harus dioptimalkan untuk mengangkut logistik agar lebih merata. "Bisa dua atau tiga truk untuk setiap daerah. Yang penting harus ada percepatan distribusi logistik,” tegasnya. Padang Ekspres Group (JPNN), juga menyalurkan sejumlah logistik berupa sayuran dan alat masak serta empat orang tim medis ke daerah-daerah pedalaman seperti Ambacang Gadang. (G.Daulai/sam/JPNN)
PADANG -- Helikopter menjadi alat distribusi bantuan gempa yang paling efektif. Bandara Udara Tabing, Padang, yang yang sudah lama tidak difungsikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- 7.657 Penumpang Diprediksi Masuk Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang di Puncak Nataru
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Ahli Hukum Sebut Gugatan Tanah di Daan Mogot Cacat Formal
- Arjuna Sinaga Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Berat