Bandara Yogyakarta International Airport Gunakan Kendaraan Listrik Buatan UGM
Prototipe GATe sendiri telah diuji di beberapa lokasi, di antaranya di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur, dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.
"Sekarang masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa," ujar dia.
Riset kendaraan listrik untuk kebutuhan khusus dilakukan melalui kerja sama LPDP dengan Direktorat Penelitian UGM.
Fakultas Teknik UGM juga menerima bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Angkasa Pura I untuk pembuatan dan pengembangan GATe.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono berharap kendaraan itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pelayanan di bandara.
"Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan perkembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik," kata Panut.
Rektor mengatakan produk ini diharapkan dapat digunakan tidak hanya di YIA tetapi juga di berbagai bandara di Indonesia, sebagai alternatif bagi kendaraan untuk transportasi bandara yang diimpor dari berbagai negara.
"Tentu kami berhadap bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri," ujar dia. (antara/jpnn)
Fakultas Teknik UGM membuat kendaraan listrik yang kini dipakai di Yogyakarta International Airport untuk layanan transportasi.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Akses Listrik Berkeadilan Dinilai jadi Kunci Ekosistem Kendaraan Listrik
- Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2025 Digelar April, Berikut Info Tiketnya
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Ahli BRIN Mengingatkan Soal Pentingnya BMS Untuk Kendaraan Listrik
- AISI Soroti Tantangan Penetrasi Kendaraan Listrik di Indonesia
- 10 Mahasiswa Finalis Kompetisi Esai Pertamina Siap Bersaing di PGTC