Bandel, BPMigas Copot Bos Migas Asing
Selasa, 13 September 2011 – 09:46 WIB
Dalam kasus ekspatriat yang dipulangkan BPMigas pekan lalu, penyebabnya karena yang bersangkutan dinilai tidak bisa diajak berkoordinasi dalam peningkatan kapasitas nasional. "Dia kurang koordinatif, misalnya dalam hal komitmen memprioritaskan pasokan gas untuk kebutuhan domestik," ujarnya.
Baca Juga:
Sayangnya, Rudi enggan menyebut identitas ekspatriat maupun kontraktor migas mana ekspatriat tempat dia bekerja. ""urang etis kalau disebut identitasnya. Intinya, kami ingin menyampaikan pesan ke manajemen KKKS, ayo sama-sama bekerjasama meningkatkan kinerja dan peran industri migas di Indonesia,"" kata Guru Besar Ilmu Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
Sebelumnya, Kepala BPMigas R. Priyono mengatakan, pihaknya sudah menyusun delapan langkah untuk meningkatkan kinerja dan peran sektor migas nasional. "Mengganti manajemen KKKS yang tidak mendukung upaya peningkatan produksi dan pengutamaan kapasitas nasional, ada di poin ke enam," ujarnya.
Tujuh poin lainnya adalah melakukan inspeksi mendadak ke lapangan migas; rapat koordinasi rutin dengan KKKS; monitoring harian; sharing knowledge atau berbagi ilmu antar KKKS; percepatan proses PoD, WP and B, AFE dan tender; memperbaiki regulasi; serta perbaikan akuntabilitas dan auditabilitas operasional dan keuangan KKKS.