Banding Ahok, Akankah Divonis Hukuman Minimal?
jpnn.com, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengajukan banding atas vonis dua tahun penjara yang menimpanya dalam perkara penodaan agama.
Dalam proses banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, peluang Ahok untuk bebas masih ada. Namun, peluang untuk tetap mendapatkan vonis penjara juga tidak tertutup.
Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hajar menuturkan, dalam proses banding tetap asas praduga tidak bersalah harus dikedepankan.
Karena itu, hasilnya tentu akan bergantung pada pembuktian pada proses banding. ”Semua bergantung hakim pengadilan tinggi,” terangnya.
Namun, perlu diketahui bahwa biasanya penggunaan kewenangan menahan itu menjadi indikator bagi hakim pengadilan tinggi untuk menghukum, paling tidak dengan vonis minimal.
”Sekali lagi ini biasanya, kalau ditahan itu berarti hukumannya minimal nantinya,” terangnya.
Dia menjelaskan, yang juga penting sebenarnya putusan banding itu tidak akan lebih lama dari masa tahanan terdakwa. ”Walau dalam KUHAP itu tidak mengatur batasan waktu putusan,” jelasnya.
Sementara Kuasa Hukum Ahok I Wayan Sudirta menjelaskan, semuanya saat ini berada di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengajukan banding atas vonis dua tahun penjara yang menimpanya dalam perkara penodaan agama.
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan