Banding Ditolak, Red Bull Terbukti Tak Curang
PARIS- FIA akhirnya mengambil keputusan atas banding Infiniti Red Bull-Renault yang memprotes diskualifikasi Daniel Ricciardo dari balapan pembuka Australia. Panel berisi lima hakim memperkuat vonis yang dijatuhkan pada rekan setim Sebastian Vettel itu. Pihak Red Bull mengaku kecewa namun tetap legowo atas keputusan tersebut.
"Sidang, setelah mendengar keterangan semua pihak dan mempelajari keberatan mereka, memutuskan memperkuat Keputusan #56 dari Stewards (pengawas balapan) yang memutuskan mendiskualifikasi mobil #3 Red Bull Racing dari hasil balapan GP Australia," tulis keputusan FIA.
Lima hakim yang menyidangkan kasus tersebut adalah Harry Duijm, Rui Botica Santos, Philippe Narmino, Antonio Rigozzi dan Jan Stovicek.
Mobil RB10 milik Ricciardo diketahui secara konsisten melampaui batas aliran bahan bakar maksimum yang diijinkan dalam sebuah lomba, yakni 100 kilogram per jam. Namun Red Bull, dalam sidang Minggu (13/4) waktu setempat menyatakan bahwa bukan masalah pelanggaran aturan yang diputus, tapi soal diskualifikasi.
Tim asal Milton Keynes, Inggris tersebut hanya memberikan pernyataan singkat merespon keputusan tersebut.
"Infiniti Red Bull Racing menerima keputusan International Court of Appeal hari ini (kemarin). Tentu kami kecewa dan tidak akan mengajukan banding jika kami tidak mengantongi argumen kuat. Kami selalu yakin bahwa kami sudah mematuhi seluruh aturan teknis di GP Australia 2014," tukasnya.
Red Bull juga menyatakan empatinya terhadap Daniel Ricciardo yang harus kehilangan 18 poin setelah finis runner up pada balapan tersebut. "Padahal kami merasa dia pantas mendapatkannya. Kami akan terus bekerja keras untuk menambah poin sebanyak mungkin untuk tim, Daniel dan Sebastian (Vettel) di sisa musim ini," tandas Red Bull.
Dalam sidang selama enam jam di Paris, tidak ada bukti bahwa Red Bull melanggar aturan tentang jumlah aliran bahan bakar. Artinya, dengan penolakan banding tersebut, FIA ingin menegaskan bahwa penggunaan sensor yang dipasok Gill Sensor adalah sebuah regulasi baku dan tidak bisa dilanggar. Legal Representative FIA, Andrew Taylor berpendapat, kompetisi tidak bisa dibiarkan menjadi "liar".
Jadi kasus Red Bull bukanlah soal tentang kecurangan di dalam balapan. Namun jelas sebuah pelanggaran terhadap aturan. Gambaran tersebut penting bagi Red Bull karena selama ini tim juara bertahan itu butuh kepastian terkait aturan mana yang telah dilanggar.(cak)
PARIS- FIA akhirnya mengambil keputusan atas banding Infiniti Red Bull-Renault yang memprotes diskualifikasi Daniel Ricciardo dari balapan pembuka
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Real Madrid Tumbang di Markas Liverpool, Rekor Minor Tercipta
- Liverpool Vs Real Madrid: 10 Pemain Absen Termasuk Vinicius
- Indonesia Masters 2025: Ginting Bicara Kenangan
- Banjir Pelatih Asing di Piala AFF 2024, Hanya Ada 1 Lokal
- Luar Biasa! 2 Pemain Non-Pelatnas PBSI Lulus BWF World Tour Finals 2024
- Begini Persiapan Megan C Sutanto Menuju Laga Olimpiade