Bandingkan Jokowi dengan Orba, Gielbran BEM UGM: Kejamnya Sama

Gielbran menilai selama dua periode rezim Jokowi ada banyak masalah yang tidak tuntas dan cenderung dibiarkan.
"Kami menyebutnya tidak orde baru, tetapi orde paling baru karena represifitasnya dikemas dalam bentuk lain, tetapi kejamnya sama," ucap Gielbran.
Dalam konteks demokrasi misalnya, Gielbran menilai demokrasi di Indonesia makin ambyar.
Contohnya saja, kasus Fatia dan Haris disebutnya sebagai bukti nyata merosotnya demokrasi di tanah air pada era Jokowi.
Selain itu, keberpihakan Jokowi meloloskan putra sulungnya dalam kontestasi pemilihan umum juga menjadi sorotan.
"Terutama usaha keluarga Jokowi untuk memastikan agar Gibran dapat melanggeng ke kancah pencawapresan dengan lancar," katanya.
Mahasiswa Fakultas Peternakan itu juga menyebut kepemimpinan Jokowi tidak mencerminkan nilai-nilai kampusnya.
"Oleh karena itu, saya rasa pantas menobatkan beliau sebagai alumnus UGM paling memalukan," tutur Gielbran.
Ketua KM BEM UGM Gielbran Muhammad Noor membandingkan rezim Jokowi dengan Orba yang dinilai kejamnya sama.
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Menilai Jokowi Layak Jadi Ketua Wantimpres RI