Bandingkan Keuntungan PT LIB di Liga 1 dengan Piala Presiden
jpnn.com, JAKARTA - PT. Liga Indonesia Baru (LIB) harus berutang kepada 18 klub peserta Liga 1 musim 2017.
Keputusan tersebut juga disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT.LIB yang berlangsung di Ruang Tambora, Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (8/3).
Utang tersebut khusus untuk pembagian hak hasil rating dan ranking yang diterima 18 klub peserta musim lalu. Totalnya mencapat Rp 35 Miliar, yakni Rp 17,5 M berdasar ranking dan Rp 17,5 rating.
Maksimal, peringkat pertama pemegang rating dan ranking mendapatkan masing-masing Rp 4 Miliar. Sedangkan batas bawah peringkat ke-17 mengantongi Rp 50 juta.
Sedangkan untuk peringket terbawah, alias juru kunci tidak mendapatkan hak rating dan ranking tersebut. Dalam hal ini, pada Liga 1 2017 lalu dihuni Persegres Gresik untuk variabel ranking. Untuk utang tersebut, PT.LIB akan melunasi kewajiban tersebut pada 2019 mendatang.
Meski berutang, operator juga tetap mencatatkan adanya untung. “Untungnya, sekitar Rp 6 Miliar. Kami sepakati khusus untuk ranking dan rating kami bayarkan pada tahun depan,” terang Berlinton Siahaan, Direktur Utama PT.LIB.
Keuntungan yang didulang operator Liga 1 itu agaknya cukup miris. Sebab, dibandingkan dengan Piala Presiden 2018, masih kalah, yakni yang mencapai Rp 9 Miliar.
Sementara itu, Endri Erawan, asisten manajer Barito Putera tidak mempersoalkan proses pencairan tersebut. “Yang jelas sekarang LIB punya komitmen untuk menyelesaikan, itu dulu,” terangnya.
PT LIB masing menunggak utang kepada peserta Liga 1 musim 2017, meski mendapatkan keuntungan.
- Live Streaming Semen Padang Vs PSIS Semarang, Seharusnya Seru
- Liga 1: Modal 3 Kemenangan Beruntun, PSBS Biak Siap Revans Lawan Malut United
- Jadwal Sisa Persib dan Dewa United di Liga 1, Siapa Juara?
- Persib vs Bali United: Bojan Hodak Menuntut Pemain Cadangan
- Semen Padang Vs PSIS Semarang: Siapa yang Terdegradasi?
- Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Pasti Sedang Bergembira