Bang Charles Cecar Facebook soal Ketaatan Bayar Pajak di RI
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kebijakan Publik Facebook untuk Indonesia Ruben Hattari menyatakan, perusahaan yang menaunginya selalu membayar pajak sesuai peraturan yang berlaku. Ruben menegaskan hal itu ketika menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPR, Selasa (17/4).
“Kami bayar pajak selayaknya semua perusahaan yang tunduk terhadap undang-undang di Indonesia. Jadi saya bisa menjawab dengan tegas kalau kami bayar pajak,” kata Ruben dalam rapat tersebut.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR Charles Honoris dalam RDP itu menanyakan apakah Facebook juga membayar pajak ke pemerintah Indonesia. “Facebook bayar pajak tidak di Indonesia?” ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris. Foto: dokumen JPNN.Com
Hal yang juga jadi pernyataan Charles apakah semua produk dan layanan yang disediakan oleh Facebook juga di Indonesia juga dikenai pajak. “Jadi, penjualan-penjualan atau services yang dibeli pelanggan Indonesia juga membayar pajak Indonesia?” tanya Charles.
Mendapat pertanyaan itu, Ruben menyatakan bahwa semua transaksi yang dilakukan Facebook tetap dikenai pajak yang dibayarkan kepada pemerintah Indonesia. “Kami bayar pajak di Indonesia untuk semua transaksi yang dilakukan,” ungkap Ruben yang didampingi Simon Milner selaku wakil presiden bidang kebijakan publik Facebook untuk wilayah Asia Pasifik.(boy/jpnn)
Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari menyatakan, perusahaan yang menaunginya selalu membayar pajak sesuai peraturan yang berlaku.
Redaktur & Reporter : Boy
- Tarif PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai Tahun Depan, Ini Saran Pengamat untuk Pemerintah
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Perkuat Kolaborasi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Sinergi Daerah untuk Kelola Opsen Pajak
- Program Pemutihan PKB di Banten Sukses Tingkatkan Penerimaan Pajak Rp 64,3 Miliar