Bang Dailami Ingin Condet jadi Destinasi Wisata Religi
jpnn.com, JAKARTA - Senator DPD RI Dapil Jakarta, Prof. Dr. H. Dailami Firdaus, yang akrab dipanggil Bang Dailami, menginisiasi pertemuan diskusi yang dihadiri tokoh masyarakat Condet dan pejabat pemda DKI.
Hal ini dilakukannya untuk mendukung ide-ide untuk program Pemberdayaan kawasan Condet sebagai kawasan destinasi wisata berbasis masyarakat yang religi dan humanis.
Menurutnya, Condet memiliki kekuatan yang sangat lengkap dari segi lokasi dan sangat strategis. Yaitu berada di jantung kota, akses transportasi sangat mendukung seperti dekat bandara, TransJakarta, dan terminal.
“Melalui pembangunan destinasi wisata Condet, ini akan menjadi pintu masuk untuk ketersediaan ruang terbuka hijau, area belajar dan paru-paru ibu kota,” ujar pria yang akrab disapa Bang Dailami tersebut.
Dia mengatakan program ini sangat sejalan dengan konsep naturalisasi yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta.
“Sebagai inisiator Condet Punye Potensi saya berharap Destinasi Wisata Condet bisa segera terwujud dan juga akan menjadi sebuah kesepakatan bersama untuk menjadikan Ciliwung sebagai destinasi wisata air di Ibu Kota Jakarta,” imbuhnya.
Dia mengatakan, sebuah daerah tujuan wisata harus memiliki komponen – komponen pedukung secara utuh, baik secara aktivitas maupun fasilitasnya.
Terpenting adalah ketika lokasi wisata menjadi sebuah kekuatan nyata yang benar-benar bisa dirasakan masyarakatnya secara utuh dan berkesinambungan.
Condet yang beard di jantung Kota Jakarta dianggap layak sebagai kawasan destinasi wisata berbasis masyarakat yang religius dan humanis.
- Hari Kesehatan 2024: KTKI-Perjuangan Tuntut Keadilan kepada Presiden Prabowo
- Di Depan Ridwan Kamil, Warga Condet Tegaskan Pilih Normalisasi dibanding Naturalisasi
- Pria Ini Sangat Keji Menyiksa Balita di Kawasan Condet
- Di Acara Maulid Nabi, Anies Berdoa Bersama Minta Ikhtiar untuk Keadilan Dilancarkan
- Berpura-pura Membeli HP, Perampok Gasak Toko Ponsel di Condet, Polisi Bergerak
- Kisah dari Condet, Migrasi Keturunan Arab dan Inspirasi Perlawanan Jawara