Bang Neta Sebut Polri Kecolongan Kerusuhan di Bandung dan Bundaran HI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, Kapolri dan Ketua Umum PSSI harus meminta maaf kepada masyarakat atas kerusuhan suporter bola di Bandung dan aksi kerumunan massa suporter yang mengepung Bundaran HI Jakarta.
Neta mengecam pernyataan yang meminta Polri segera menangkap para suporter yang memprakarsai aksi kerumunan itu.
"Artinya, semua yang terjadi ini menjadi tanggung jawab Kapolri, Menpora, dan Ketum PSSI. Akibat kecerobohan ketiganya jangan kemudian tanggung jawab dilempar kepada suporter. Lalu para suporter dengan semena-mena ditangkap dan diproses hukum oleh aparat kepolisian," ucap Neta melalui keterangan persnya.
Pengamat kepolisian ini lebih lanjut menyatakan, peristiwa amuk dan kerumunan suporter mengepung Bundaran HI membuka mata publik.
"Betapa lemahnya intelijen dan aparatur siber Polri. Akibat lemahnya intelijen dan polisi siber, semuanya terbiarkan tanpa diantisipasi dan dideteksi dini. Polisi baru sibuk dan kebingungan setelah massa berkumpul dan mengamuk," tuturnya.
Neta menilai Polri sudah kebobolan dalam mendeteksi dini peristiwa tersebut.
"Antisipasi, deteksi dini, dan kepekaannya sangat lemah. Padahal, rencana aksi sudah muncul di media sosial beberapa jam sebelumnya dan Polri tidak mengantisipasinya," pungkas Neta.(gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Bang Neta IPW menyebut ketiga pejabat ini yang seharusnya bertanggung jawab atas peristiwa kerusuhan di Bandung dan kerumunan besar suporter di Bundaran HI, Jakarta.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ketum PSSI Bicara soal Liga 1, Match Fixing, & Semen Padang
- PT LIB Manjakan Fan Sepak Bola Indonesia dengan Aplikasi Sobat Liga
- Persija Vs Semen Padang: Kerbau Mengamuk, Macan pun Remuk
- Dihadiri Menteri & Kapolri, Jambore Karhutla 2025 Resmi Dibuka
- Persija Menang, Persib Butuh 8 Poin, Cek Klasemen Liga 1
- Misi Meregenerasi Pemain Bali United Selesai, Pelatih Teco Beber Rencana Masa Depan