Bang Neta Sebut Wadah Pegawai KPK Gunakan Metode Komunis
Pertama, melakukan persekongkolan jahat untuk mengkriminalisasi capim KPK dari Polri. Kedua, memperalat WP KPK untuk kepentingan kelompoknya. Ketiga, membiayai aksi politisasi untuk membenturkan karyawan KPK, pansel dan Capim KPK.
"Jika cara-cara komunis oknum WP KPK and the gang ini ditolerir, yakni 500 karyawan KPK diseret seret untuk menolak Capim KPK, bukan mustahil nantinya seluruh ASN dan karyawan BUMN bisa saja menolak para menteri yang sudah dipilih Presiden Jokowi untuk memegang sejumlah departemen," tuturnya.
Neta menyebut, oknum WP KPK lupa bahwa dirinya adalah pegawai negara yang dibiayai negara. Dalam sistem kepegawaian, pegawai negara atau pegawai pemerintahan, seorang ASN dilarang bermain politik yang bisa menghancurkan institusi. Apalagi bermain politik dengan cara-cara komunis yang menghalalkan berbagai cara.
"Dari kasus oknum WP KPK and the gang ini terlihat KPK saat ini semakin tidak terkendali dan semau gue. Saya kira ke depan perlu ada pimpinan KPK yang bisa menertibkan, mengendalikan dan menciptakan paradigma baru KPK ke depan," pungkas Neta. (gir/jpnn)
Ketua IPW Neta S Pane mengatakan, sejumlah oknum mengatasnamakan Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggunakan cara-cara komunis
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- IPW Desak Polda Sumbar Tegas Soal Kasus Polisi Tembak Polisi, Usulkan Korban Diberi Penghargaan
- Canda Habiburokhman Sebut Steven Seagal Ikut Memilih Capim dan Cadewas KPK
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula