Bang Ray Setuju Pernyataan Grace PSI soal Partai Nasionalis Gadungan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie soal partai nasionalis gadungan ada benarnya.
Sebelumnya, Grace melontarkan pernyataan itu lantaran banyak partai kerap melakukan korupsi dan pro dengan sikap intoleran.
"Pernyataan Grace itu ada benarnya. Banyak partai yang platformnya di tengah, tapi tak segan-segan mengusung Perda perda berdasar agama, mempergunakan isu identitas dan SARA dalam politik, dan sebagainya" kata Ray lewat keterangannya, Kamis (14/2).
Menurutnya, kritikan Grace wajar dan tepat. Sebab sebagian besar partai kini sudah tidak jelas identitasnya.
Mereka mengambil sikap semata-mata demi pertimbangan mengejar suara. "Bukan lagi alat memperkuat kebangsaan dan memastikan Indonesia yang toleran," lanjutnya.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) tersebut menilai biasa jika soal nasionalis gadungan tersebut dinilai menyinggung PDI Perjuangan yang belakangan kadernya di tangkap KPK. Menurutnya, tiap partai punya gaya sendiri untuk meraih suara di Pemilu 2019 yang ketat.
"PDIP dan PSI kan hanya ketemu dalam pencalonan Jokowi sebagai capres. Ya tak masalah dalam hal lain PSI mengkritik PDIP. Karena bagaimanapun, partai partai inilah yang menentukan nasibnya sendiri," tuturnya.
"Jadi mereka berjuang dengan cara mereka sendiri. Ya tak masalah, kalau pileg kan sendiri sendiri. Pilpres yang sama," terang Ray Rangkuti. (dil/jpnn)
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai pernyataan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie soal partai nasionalis gadungan ada benarnya
Redaktur & Reporter : Adil
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PSI DKI Jakarta Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano
- PDIP Pamer Menang 14 Pilgub, Jubir PSI: Berapa yang Kader Sendiri?
- Kepercayaan Publik terhadap Polri Tinggi, PSI Nilai Usul PDIP Layak Dilupakan
- Jubir PSI Sarankan PDIP Menerima Kekalahan dan Lakukan Introspeksi
- PSI: Hukum Berat Semua Pelaku Judi Online, termasuk Kerabat Eks Presiden