Bang Ruhut Beri Nilai 100 untuk Cuitan Anas soal SBY
jpnn.com - jpnn.com - Politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul mengacungkan jempolnya pada mantan ketua umumnya, Anas Urbaningrum yang menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperalat Islam demi ambisi kekuasaan.
Ruhut mengaku sepakat dengan tudingan Anas yang menyebut SBY memanfaatkan Islam demi memuluskan jalan Agus Yudhoyono di pilkada DKI. Baca juga: Anas Tuding SBY Memperalat Islam demi Ambisi Kekuasaan
"Apa yang dikatakan Anas Urbaningrum, saya beri nilai seratus. Benar," ujar Ruhut kepada JawaPos.Com, Selasa (14/2).
Anggota Komisi III DPR itu justru mengaku heran dengan sepak terjang SBY yang saat ini memimpin PD. Sebab, kata Ruhut, PD kini justru seolah-olah seperti partai keagamaan.
Bahkan, kata Ruhut menambahkan, SBY sangat menyanjung Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang nyatanya sudah menjadi tersangka penodaan lambang negara. Ruhut pun tak lagi mengakui kenegarawanan SBY.
"Kita tahu siapa Rizieq, sudah tersangka. Saya lihat kader kenegarawanan Pak SBY sangat turun, tidak seperti waktu saya sebagai anjing penjaga dia. Saya sependapat dengan Anas Urbaningrum," tegas dia.
Ruhut juga sepakat dengan anggapan Anas bahwa SBU berambisi mengejar kekuasaan. Dia juga mempertanyakan SBY yang mengajarkan kepada kader-kader PD agar cerdas, bersih dan santun serta siap kalah apa pun kondisinya.
"Apakah masih ada hal itu di hatinya melihat dia jor-joran untuk anaknya bahkan melanggar aturan-aturan?" pungkas Ruhut.
Politikus Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul mengacungkan jempolnya pada mantan ketua umumnya, Anas Urbaningrum yang menuding Susilo Bambang Yudhoyono
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- PBVSI Apresiasi Saran dari SBY Soal Jumlah Peserta Proliga 2025
- Maulana Kabbani
- Abdul Rachman Thaha Gabung ke Demokrat, Ada Faktor Anwar Hafid