Bang Viva: Penghapusan PT untuk Menghindari Money Politics

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi tidak setuju dengan ambang batas presiden, hingga 20 persen.
Kondisi politik bakal lebih baik tanpa ambang batas presiden, terutama berkaitan dengan politik uang, katanya.
"Penghapusan PT ini juga untuk menghindari money politics," kata Viva dalam keterangan resmi saat diskusi virtual Voice For Change, Jumat (17/7).
Selain politik uang, ambang batas demi menghindarkan munculnya pembelahan di masyarakat.
Pasangan calon pemimpin yang muncul pada kontestasi Pilpres tidak berjumlah dua seperti yang terjadi pada pesta politik 2019.
"Jangan sampai ada problem di kohesivitas sosial lagi. Seperti Pilpres kemarin memunculkan perbedaan, sehingga menimbulkan segmentasi politik masyarakat," ungkap Viva dalam diskusi yang dimoderatori Niko Adrian, aktivis 1998 yang juga pendiri Forum Kota (Forkot).
Ke depan, kata dia, partai politik (parpol) yang lolos ke parlemen pada Pemilu 2019 bisa mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.
"Biarlah parpol yang lolos 2019 menentukan pasangan calonnya masing-masing. Semakin banyak calon akan semakin bagus," beber Viva.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi tidak setuju dengan ambang batas presiden, hingga 20 persen.
- Dewi Coryati Sebut Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Alarm, Akses Beasiswa Harus Dijamin
- Widya Pratiwi Prihatin atas Masalah di Polri dan Harapkan Respons Cepat
- Ketua Komisi VII DPR Minta Pemerintah Segera Eksekusi Program Kerakyatan
- Eddy Soeparno: PAN Siap Dukung Prabowo untuk Maju di Pilpres 2029
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak
- Sambut Baik Koalisi Permanen, Putri Zulkifli Hasan: Dari Dulu PAN Solid Dukung Prabowo