Bang Yos: tak Mudah Membuat Opsi Langsung Serang

jpnn.com - JAKARTA – Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, pemerintah masih akan menunggu tindakan lebih lanjut dari pemerintah Filipina terkait nasib 10 WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
’’Kita bersabar menunggu, dan masih koordinasi dengan pemerintah Filipina agar ada jaminan warga negara kita yang ditawan segera bisa diebaskan,’’ terangnya di kompleks Istana Kepresidenan kemarin (31/3).
Selain itu, pemerintah juga tidak akan berbicara mengenai tebusan yag nilainya mencapai 50 juta Peso.
’’Pemerintah tidak mau ditekan dan tidak mau kemudian kalau harus membayar 50 juta peso,’’ lanjut politikus PDIP itu. Baik tekanan oleh para pelaku atau milisi yang ada di belakangnya.
Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menjelaskan, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan Perwakilan BIN Luar Negeri (Perbinlu) di Filipina.
Informasi-informasi yang didapat langsung diteruskan kepada pemerintah, termasuk dengan TNI.
’’Keselamatan sandera adalah propritas utama,’’ tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Secara politis, tutur Sutiyoso, tidak mudah untuk membuat opsi menyerang langsung.
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang