Bangga Menang di 'Kandang Buaya'

Bangga Menang di 'Kandang Buaya'
Bangga Menang di 'Kandang Buaya'

SURABAYA - Arema Cronus ternyata bukan tim jago kandang. Itu baru saja mereka buktikan dengan berhasil membawa pulang Piala Gubernur Jatim 2013 dari Surabaya. Arema sukses memboyong gelar turnamen pra musim itu setelah menang tipis 1-0 (1-0) atas Persebaya Surabaya yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) di Lapangan Bumimoro, Surabaya, kemarin (24/12).
    
Samsul Arif yang menjadi pahlawan Singo Edan julukan Arema-- dalam pertandingan tersebut. Sebiji gol yang dia lesatkan pada menit ke-19, tak mampu dibalas oleh Persebaya ISL hingga wasit Thoriq Alkatiri asal Karawang, Jawa Barat meniup peluit panjang.
         
"Ini adalah gelar pertama yang harus kami tempuh dengan perjuangan ekstra. Juara ini akan menjadi kado akhir tahun paling manis bagi seluruh masyarakat Malang, karena kami meraihnya di kandang buaya,"   ujar Iwan Budianto, CEO Arema Cronus setelah pertandingan.
    
Kandang buaya yang dimaksud oleh Iwan adalah Persebaya ISL, tim yang selalu menggunakan gambar buaya dan hiu sebagai simbol kebesaran mereka.   "Gelar ini punya prestise tersendiri bagi kami jelang kompetisi musim baru. Apalagi, mental pemain kami benar-benar diuji lantaran lokasi final yang berubah-ubah,"   timpalnya.
    
Memang, dalam laga yang berlangsung tanpa disaksikan oleh pendukung kedua tim tersebut, Arema tampil dominan sejak awal pertandingan. Bahkan, meski bermain di Surabaya, Ahmad Bustomi dan kawan menunjukan pola permainan dengan tempo cepat, pressing keras yang selama ini kenal sebagai karakter Suroboyoan.
    
Sebaliknya, Persebaya ISL seperti kehilangan daya untuk menunjukan kebolehan mereka sebagai salah satu tim yang pantas dipandang dalam kompetisi unifikasi musim depan. Trio Kamerun Daniel Monchare, Pacho Kenmogne dan Patrick Dzekou yang sudah menguras kantong Persebaya ISL senilai Rp 3,4 miliar pun tak mampu berbuat banyak.
    
Parahnya lagi, Greg Nwokolo yang baru saja didatangkan dari Arema Cronus dengan biaya transfer mencapai Rp 2 miliar pun juga mandul sepanjang pertandingan. Alhasil, tim yang tidak diperkuat oleh satupun Arek Suroboyo itu pun harus menyaksikan Arema Cronus mengangkat Piala Gubernur di ujung pertandingan.

"Kami akui Arema bermain bagus hari ini, dan saya ucapkan selamat bagi mereka,"   kata Tony Ho, asisten pelatih Persebaya ISL.   

"Tadi, lini tengah kami tidak bekerja maksimal membuat daya serangan juga tak berjalan bagus,"   jelas Tony tentang faktor kekalahan tim besutannya. (dik)

Susunan Pemain

Arema Cronous: Made Wardhana, Victor Igbonefo, Purwaka Yudi, Benny Wahyudi (Thiery Gattusi, 76'), Ahmad Alfarizi, Juan Revi, Ahmad Bustomi, Gustavo Lopes/Gede Sukadana (89'), Samsul Arif/Irsyad Maulana (54'), Beto Goncalves/ Hendro Siswanto (85'), Cristian Gonzales
Pelatih: Suharno

Persebaya ISL: Jandri Pitoy, Ambrizal/Akbar Rasyid (31'), Vava Mario Yagalo, Leo Saputra/Imam Yulianto (37'), Novri Setiawan, Daniel Monchare, Ahmad Hisyam Tole/Febri Hamzah (86'), Patrice Nzekou/Firmansyah (59'), Ari Prihatna, Greg Nwokolo, Pacho Kenmogne
Pelatih: Tony Ho

Wasit: Thoriq Alkatiri


SURABAYA - Arema Cronus ternyata bukan tim jago kandang. Itu baru saja mereka buktikan dengan berhasil membawa pulang Piala Gubernur Jatim 2013 dari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News