Banggar Belum Restui Pemangkasan Anggaran Lewat Inpres
jpnn.com - JAKARTA - Badan Anggaran DPR belum menyepakati rencana pemerintah memotong anggaran kementerian dan lembaga (K/L) melalui Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016.
Hal ini dikatakan Anggota Banggar DPR M Nizar Zahro, terkait pemotongan Rp 133 triliun lebih APBN Perubahan 2016. Penggunaan Inpres untuk merombak Undang-undang APBN dinilai banyak kalangan sebagai pelanggaran.
"Di Banggar belum ada persetujuan masalah pemotongan anggaran, karena di dalam keputusan yang telah disepakati adalah self blocking (blokir mandiri)," kata Nizar di DPR, Selasa (6/9).
Pemerintah, katanya, memastikan anggarannya tidak dicairkan melalui blokir mandiri dalam rangka pemghematan dan pemotongan belanja dengan identifikasi secara mandiri terhadap program/kegiatan di dalam rencana kerja dan anggaran K/L tahun anggaran 2016
"Namanya juga diblok sendiri oleh pemerintah berarti kan nggak bisa cair," jelas politikus Gerindra itu.
Keputusan menerbitkan Inpres tersebut menurutnya agar pemerintah bisa menyesusaikan dan menjaga defisit anggaran tidak melebihi ambang batas 3 persen. Bila melewati batas tersebut maka melanggar UU 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
"Memang cukup inpres saja. Beda dengan dana transfer daerah karena pemerintah memakai bahasa menunda dari September sampai Desember, baru dicairkan Januari," tambahnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Badan Anggaran DPR belum menyepakati rencana pemerintah memotong anggaran kementerian dan lembaga (K/L) melalui Instruksi Presiden Nomor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad