Banggar DPR Tanggapi Usulan Prioritas Kebijakan Fiskal 2025

Oleh: Said Abdullah - Ketua Banggar DPR RI

Banggar DPR Tanggapi Usulan Prioritas Kebijakan Fiskal 2025
Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah. Foto: Humas DPR

Sebab kita sudah menghadapi beban bunga utang yang semakin tinggi, dan tertinggi di ASEAN. Idealnya suku bunga SBN bisa di level 6,7 persen.

Dari sisi kebijakan fiskal, ke depan hendaknya pemerintah lebih fokus pada program-program yang lebih urgen di tengah kondisi fiskal yang terbatas.

Beberapa agenda kebijakan strategis yang perlu ditopang oleh kebijakan fiskal tahun depan, seperti:

1. Program kemandirian pangan

Sejak 2014 sampai 2023 jumlah kumulatif impor beras nasional mencapai 8,95 juta ton beras. Kalau kita hitung, 2019-2023 nilai impor beras nasional mencapai 1,95 miliar USD.

Impor gula juga tidak kalah fantastis. Tahun lalu saja impor gula mencapai 5,07 juta ton dengan nilai 2,88 miliar USD.

Komoditas lainnya seperti kedelai, susu, jagung, daging sapi, sayuran, buah semuanya impor.

Pada tahun 2023 lalu, ekspor hasil pertanian kita 6,5 miliar USD, sedangkan nilai impornya mencapai 11,59 miliar USD, sehingga defisit impor hasil pertanian mencapai 5,0 miliar USD.

Ketua Banggar DPR Said Abdullah menyatakan Pidato Presiden Joko Widodo menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2025 kepada DPR RI pada Jumat (16/8/2024).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News