Banggar DPR Tanggapi Usulan Prioritas Kebijakan Fiskal 2025
Oleh: Said Abdullah - Ketua Banggar DPR RI
Kita perlu program kemandirian pangan yang lebih fokus, yakni mendorong pangan pokok agar tidak bertumpu pada beras.
Sebab kita memiliki keanekaragaman pangan pokok yang beragam; umbi, sagu, dan sorgum.
Program teknologi pangan harus mendorong tumbuhnya industrial farming, optimalisasi lahan tidak produktif serta meningkatkan hasil laut sebagai kekayaan pangan masa depan yang lebih sehat.
2. Program kemandirian energi
Dalam rentang 2015-2023 impor minyak mentah kita mencapai 69,3 miliar USD, sementara ekspor kita hanya 30,1 miliar USD, sehingga ada defisit 39,2 miliar USD.
Demikian juga dengan nilai impor hasil minyak mencapai 165,2 miliar USD, sedangkan nilai ekspor hanya 17,9 miliar USD yang berakibat defisit sangat dalam 147,3 miliar USD.
Sejak konversi program minyak tanah ke LPG, kebutuhan impor LPG kita terus meningkat.
Dalam rentang 2015-2023, kebutuhan impor LPG kita mencapai 51,4 juta ton, dilain pihak setiap tahun kita bisa ekspor gas alam dengan nilai yang cukup fantastis.
Ketua Banggar DPR Said Abdullah menyatakan Pidato Presiden Joko Widodo menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2025 kepada DPR RI pada Jumat (16/8/2024).
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah