Bangkit Pulihkan Negeri untuk Indonesia Maju

Bangkit Pulihkan Negeri untuk Indonesia Maju
FOTO: Dok. Lomba Foto Pendidikan dan Kebudayaan 2019, Kemendikbud RI.

jpnn.com, JAKARTA - SEPERTI tanpa lelah negeri ini berjuang untuk terus berdiri tegak menghadapi pandemi Covid-19. Dengan segala kekuatan yang ada, gotong royong berbagai pihak, dan berjuang tanpa henti, Indonesia optimistis dapat segera pulih dari krisis ini.

Transformasi yang tanggap dan berkelanjutan di bidang pendidikan dan kebudayaan menjadi salah satu fokus pemerintah agar masyarakat maju, bangkit, dan pulih dari situasi pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan diterbitkan dan aneka program dilaksanakan.

Realokasi anggaran kementerian untuk penanganan Covid-19 dilakukan, termasuk pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Nilainya mencapai Rp 4,9 triliun dan digunakan untuk berbagai program dan kebijakan, seperti mobilisasi relawan Covid-19 nasional, peningkatan kapasitas rumah sakit pendidikan (RSP) untuk menjadi pusat tes Covid-19, serta pengadaan alat-alat kesehatan.

Prinsip kebijakan pendidikan dan kebudayaan di masa pandemi adalah kesehatan dan keselamatan. Kemendikbud menetapkan berbagai inisiatif kebijakan untuk mendukung pembelajaran dari rumah. Mulai dari inisiasi program Belajar dari Rumah (BDR), radio edukasi, penyediaan materi belajar, optimalisasi pemanfaatan aplikasi Rumah Belajar, hingga penyusunan modul belajar sederhana sesuai kurikulum dalam situasi darurat.

Berbagai program bantuan dan penyesuaian kebijakan dilakukan, seperti cicilan uang kuliah tunggal (UKT), penundaan UKT, penurunan UKT, pemberian beasiswa, relaksasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), serta melakukan pembatalan ujian nasional dan ujian sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Bantu dengan Kuota Belajar

Program bantuan lain yang juga dilakukan Kemendikbud berupa pemberian kuota data internet  untuk seluruh jenjang pendidikan, untuk seluruh guru, siswa, dosen, dan mahasiswa.

Bantuan diberikan selama empat bulan, mulai September hingga Desember 2020. Pada bulan pertama penyaluran, sebanyak 27,3 juta pendidik dan peserta didik telah menerima bantuan kuota data internet untuk mendukung pembelajaran dari rumah.  

PKN dilaksanakan sebagai bentuk usaha untuk mengangkat kebudayaan Indonesia, sebagai simbol kekayaan budaya bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News