Bangkitkan Tokoh Pahlawan Untuk Kalahkan Upin Ipin
jpnn.com - Dalam waktu kurang dari 6 tahun, Sarjono Sutrisno mulai menjadi pembicaraan di kalangan sineas film tanah air. Tidak hanya usianya yang masih terbilang muda untuk seorang eksekutif produser, Sarjono yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Skylar Picture ini juga melahirkan banyak karya sebagai warisan kebanggaan untuk anak-anak Indonesia.
Laporan: Afni Zulkifli-Jakarta
Di usianya yang baru menginjak 37 tahun, Sarjono Sutrisno seolah sedang berada di puncak kreatifitas. Di tengah kesibukan memimpin bisnis keluarga di perusahaan berskala internasional, Sarjono tetap konsisten melahirkan pemikiran-pemikiran besar melalui karya-karya seninya.
Ia mulai mendirikan satu persatu perusahaan media, yang sebagian besar namanya diambil dari nama putra dan putri kesayangannya, Jaythaneal Skylar Sutrisno (6 tahun) dan Jadrianna Aletta Sutrisno (3 tahun). Beberapa perusahaan media tersebut, diantaranya adalah Aletta Pictures, Aletta Concerts Skylar TV, Stromotion, D’Color Films, Trilogy Live, Skylar Comics, dan Aletta Int Talent, yang tergabung dalam induk perusahaan bernama Stro World.
Rasa kasih sayang pada dua anaknya ini, diwujudkan nyata dalam karya-karya perusahaan bisnis medianya. Melalui PT Skylar Comic, Sarjono sudah memproduksi komik dengan karakter superhero bernama Volt. Komik yang terinspirasi dari masih banyaknya rumah rakyat miskin di Indonesia yang tidak dialiri listrik ini, tak lama lagi akan diangkat dalam sebuah film layar lebar.
Bila Volt didedikasikannya untuk sang putra, maka untuk putrinya, Sarjono meluncurkan komik berjudul Princess. Sama dengan Volt, komik Princess ini juga akan diangkat dalam versi film layar lebar. Keduanya nanti akan dimunculkan sebagai tokoh pahlawan asli Indonesia.
“Saya merasa punya tanggungjawab membuat film yang layak ditonton anak-anak, karena saat ini terasa langka sekali mencari tontontan menarik dan mendidik buat anak-anak. Tidak hanya untuk dua anak saya, tapi juga untuk jutaan anak Indonesia lainnya,” kata Sarjono menjawab soal ketertarikannya mengangkat film layar lebar dari cerita komik.
Khusus untuk Volt, nantinya kata Sarjono, dalam bagian kisahnya akan ‘dibangkitkan’ kembali para superhero yang mewakili 33 provinsi di Indonesia. Tujuannya agar film layar lebar versi superhero ini mengingatkan kembali anak-anak Indonesia tentang betapa kayanya negeri ini. Seluruh pembuatan film layar lebar yang diangkat dari kisak komik ini, akan dibuat dengan spesial efek khusus layaknya film animasi kelas dunia.
Dalam waktu kurang dari 6 tahun, Sarjono Sutrisno mulai menjadi pembicaraan di kalangan sineas film tanah air. Tidak hanya usianya yang masih terbilang
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara