Bangladesh Belajar Entaskan Kemiskinan ke Indonesia

Bangladesh Belajar Entaskan Kemiskinan ke Indonesia
perwakilan delegasi bangladesh mengunjungi kontak center PKH dalam rangka mempelajari bisnis proses di Kemensos. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 18 orang delegasi dari Bangladesh berkunjung ke Kementerian Sosial RI di Jakarta, Senin (17/12). Kedatangan mereka untuk belajar tentang penyelenggaraan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dinilai berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

Para delegasi itu terdiri dari UNDP dan pemerintah Bangladesh dari berbagai unsur, antara lain Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, Komisi Perencanaan, Divisi Kabinet, serta Tenaga Ahli Teknologi dan Informasi.

"Apa yang dilakukan PKH di Indonesia adalah hal yang luar biasa, cakupan sasaran yang melaju cepat seiring dengan jumlah bantuannya. Langkah-langkah strategis yang dilakukan oleh PKH akan kami cermati kembali untuk dapat diimplementasikan di Bangladesh," kata Md Sayed, delegasi bagian keuangan Bangladesh.

Mereka mempelajari banyak hal mulai dari bagaimana menentukan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), termasuk dengan bantuan teknis dari Bank Dunia. Dalam pelaksanaannya di Indonesia, KPM diperoleh dari Basis Data Terpadu yang kemudian dilakukan validasi lalu ditetapkan sebagai KPM melalui SK Penetapan KPM. Kondisi KPM terus dipantau melalui pemutakhiran data yang dilakukan oleh pendamping.

Diketahui, PKH di Indonesia telah dilaksanakan sejak 2007 namun jangkauannya masih sangat kecil. Pada 2017, jumlah KPM terus ditingkatkan menjadi enam juta dan 2018 meningkat menjadi 10 juta KPM. PKH dinilai sebagai salah satu yang memberikan dampak turunnya angka kemiskinan di Indonesia menjadi 9,82 persen pada Maret 2018 yang disebut sebagai angka terendah yang mampu dicapai Pemerintah selama ini.

Setelah berdiskusi, delegasi juga mengunjungi Contact Center bahkan salah satu pesertanya mencoba menghubungi 1500299 melalui ponselnya dan membuktikan bahwa saluran telepon tersebut berfungsi.

International Project Manager Caitlin Bannan cukup terkesan dengan adanya Contact center yang baru berusia tidak sampai satu tahun tetapi sudah bisa membantu menyesaikan berbagai masalah.

Selain berkunjung dan belajar di Kementerian Sosial, delegasi Bangladesh ini juga akan mengunjungi Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kemenko PMK, Dewan Jaminan Sosial Nasional, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), BPJS Ketenagakerjaan, kemudian dilanjutkan dengan studi lapangan ke Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk berdialog dengan KPM dan SDM PKH.

Bangladesh tertarik mempelajari tentang penyelenggaran Program Keluarga Harapan (PKH) yang berkontribusi menurunkan angkan kemiskinan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News