Bangsa Tempe
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ungkapan itu menunjukkan upaya perjuangan Bung Karno untuk membawa Indonesia bebas dari hegemoni, bukan sekadar lepas dari dominasi dalam bentuk penjajahan.
Bung Karno menganggap Malaysia sebagai bentuk hegemoni dari kekuatan penjajah. Karena itu Bung Karno mengumumkan konfrontasi terhadap Malaysia.
Bung Karno menentang Inggris dengan ancaman linggis dan menolak Amerika dengan ancaman setrika. Itu adalah ekspresi Bung Karno untuk menolak hegemoni negara-negara imperialis yang tidak rela kehilangan pengaruh dan kekuasaannya.
Hegemoni itu dilanjutkan dengan wajah yang lebih bersahabat ketimbang penjajahan. Hegemoni dilakukan dengan cara memberikan bantuan ekonomi kepada negara-negara yang baru merdeka.
Alih-alih memberi bantuan, negara-negara imperialis itu memasang jebakan dalam bentuk ‘’debt trap’’ yang akan menyulitkan negara-negara baru itu.
Bung Karno tanpa ragu menolak bantuan-bantuan itu. Go to Hell with your Aids. Pergi ke neraka dengan bantuan-bantuanmu itu. Sebuah perlawanan yang keras dan tegas oleh Bung Karno.
Dengan menampik bantuan itu Bung Karno menepis munculnya hegemoni sebagai bentuk penjajahan baru.
Penjajahan dalam bentuk dominasi sudah menjadi barang kuno bagian dari masa lalu. Namun, penjajahan dalam bentuk hegemoni masih terus terjadi. Kekuatan kapitalisme global sekarang menjadi kekuatan utama yang melakukan hegemoni dengan menumpangi proses globalisasi.
Sebutan bangsa tempe yang dibuat oleh Bung Karno terasa sangat ironis sekarang. Rasanya kita ini memang bangsa tempe yang lembek.
- 5 Khasiat Kacang Kedelai, Bantu Turunkan Serangan Penyakit Ini pada Pria
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Dukung Kemajuan UMKM Lokal, FKS Group Beri Pembinaan untuk Perajin Tempe
- 5 Manfaat Kacang Kedelai, Bikin Pria Makin Betah di Ranjang
- Warpong Buan Tawarkan Ponggol Istimewa & Kekinian
- Atikoh Ganjar Ungkap Tempe itu Superfood, Sering Dikonsumsi Rakyat, Tetapi