Bangun 15 Bandara Baru Butuhkan Rp6 Triliun
Selasa, 21 Agustus 2012 – 15:51 WIB

Bangun 15 Bandara Baru Butuhkan Rp6 Triliun
Selain itu, pemerintah akan mengembangkan rehabilitasi sekira 120 bandar udara. "Semuanya sekira Rp 6 triliun nanti kita lihat, kita sudah dapatkan untuk kebutuhan udara. Sekira Rp120 miliar untuk rehabilitasi dan untuk membuat satu bandara baru paling sedikit dana yang harus dikeluarkan adalah Rp50 miliar untuk jangka 2 dan 3 tahun ke depan," urainya.
Baca Juga:
Menyikapi program tersebut, ekonom Unhas Idrus Taba mengatakan, pembangunan infrastruktur adalah hal mutlak untuk memacu percepatan pembangunan sebuah kawasan atau negara. "Di negara mana pun, infrastruktur seperti bandar udara itu memang harus ada karena sangat dibutuhkan untuk memacu pembangunan," jelasnya.
Hanya saja yang penting dilakukan adalah kajian ekonomi wilayahnya. "Apakah pemilihan tempat pembangunan bandara itu benar-benar sesuai kajian ekonomi. Seberapa besar aksesnya terhadap wilayah sekitar," kata Idrus mengingatkan.
Menurut dia, pembangunan sebuah infrastruktur harus mempertimbangkan efek atau daya picu ekonominya. "Kalau kajian wilayahnya benar-benar mengacu pada hukum ekonomi, saya kira program itu sangat besar. Tetapi kita juga patut curiga jangan-jangan program itu lebih kental kepentingan politiknya," jelas Idrus.
JAKARTA - Memacu pertumbuhan ekonomi, mulai tahun depan pemerintah akan membangun 15 bandara baru. Anggarannya diperkirakan Rp6 triliun.
BERITA TERKAIT
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Pembentukan Danantara untuk Menguatkan Kemandirian Energi Nasional
- Ananta Agung Junaedy: BPI Danantara Menjawab Tantangan Ekonomi Global
- Tokopedia-ShopTokopedia Hadirkan Lagi Ramadan Ekstra Seru, Simak Tren Belanja Jelang Puasa
- Midea Meresmikan Direct Service Center di Bekasi
- Sambut Danantara, Puskepi Yakin Aset Negara Bakal Dikelola secara Optimal