Bangun Apa Saja dengan Modal Hemat Rp 2 Triliun

Ekonomi Lebih Baik, Hanya Terganggu Harga Minyak

Bangun Apa Saja dengan Modal Hemat Rp 2 Triliun
Bangun Apa Saja dengan Modal Hemat Rp 2 Triliun

Ketika mengumumkan itu, kami mengira permintaan listrik dari pengusaha akan mencapai 1.000 MW. Karena itu, acara pada 15 Desember 2010 tersebut kami beri nama "Kado 1.000 MW untuk Pengusaha".

Ternyata meleset. Permintaan itu mencapai 1.600 MW. Satu jumlah yang amat besar. Yang saya bayangkan adalah: tahun 2011 akan sangat bergairah. Dari permintaan listrik itu saja, sudah bisa diketahui berapa ribu pabrik yang akan mengembangkan usahanya. Berapa tenaga kerja yang akan terserap ke dalamnya. Bahkan, salah satu perusahaan yang minta listrik tersebut ternyata pabrik baja baru yang akan membangun pabrik lebih besar daripada Krakatau Steel.

Ketika saya mendampingi wakil presiden ke Ambalat di perbatasan dengan Malaysia pertengahan Desember, direktur Bank Papan mengungkapkan kegembiraannya bahwa banyak kredit macet di banknya yang membaik. Mengapa" Sebab, para pengusaha perumahan (real estate) sudah mulai bisa menjual rumah mereka. Ini juga karena perumahan mulai mendapatkan listrik. Gerakan "satu hari satu juta sambungan" yang diadakan PLN pada  27 Oktober 2010 ternyata bukan hanya menyenangkan para pemilik rumah, tapi juga menyelesaikan banyak persoalan kredit macet.

Pengurus Pusat REI (Real Estate Indonesia) memang merasa sangat tertolong oleh gerakan sehari sejuta sambungan itu. Apalagi kami masih akan memprogramkan bahwa pada Mei 2011 ini akan ada lagi gerakan sejuta sambungan. Bahkan, pada  2011 ini, seluruh daftar tunggu di seluruh Indonesia harus sudah tidak ada lagi. Artinya, orang yang memerlukan listrik bisa langsung mendapatkan listriknya. Kecuali yang rumahnya amat jauh dari jaringan listrik, yang untuk melayaninya masih memerlukan pembangunan tiang-tiang listrik yang banyak. Untuk yang seperti ini, memang banyak pekerjaan pendahuluan yang harus diselesaikan.

INDONESIA akan tetap jadi salah satu bintang ekonomi dunia pada 2011. Tidak ada satu pun faktor yang membuat Indonesia tidak lebih baik. Dari sektor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News