Bangun Bandara Internasional Minangkabau, Waskita Gunakan Material Atap dari Kanada
Material yang digunakan di proyek ini sangat memenuhi persyaratan untuk bangunan terminal Bandara Internasional Minangkabau yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera yang lokasinya berdekatan dengan daerah pantai dengan rentang kecepatan angin yang cukup tinggi.
Proyek Terminal BIM dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas penumpang dari bandar udara eksisting yang semula dapat melayani 3,2 juta penumpang per tahun menjadi 5,7 juta penumpang per tahun.
Untuk luas bangunan gedung terminal eksisting semula adalah 20,587 m² kemudian diperluas dengan menambahkan gedung terminal baru seluas 25.725 m² sehingga luas total bangunan bandara menjadi 46.312 m².
“Progres pembangunan terminal baru sampai dengan saat ini adalah 83 persen dan renovasi bangunan terminal eksisting belum dikerjakan karena menunggu gedung terminal baru dioperasikan. Pelaksanaan renovasi terminal eksisting akan dilaksanakan secara parsial dengan memindakan pelayanan dari gedung terminal lama ke gedung terminal baru," papar Sutrisno.
Sebelumnya, Pembangunan Bandara Internasional Minangkabau ini dimulai pada 17 September 2018 dengan dua tahapan pekerjaan.
Tahap 1 adalah pembangunan gedung terminal baru dan tahap 2 adalah renovasi gedung terminal eksisting.(chi/jpnn)
Adapun lingkup pekerjaan PT Waskita Karya untuk proyek ini mulai dari pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur atas, dan pekerjaan arsitektur.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Siap Aliri Lahan 4.500 Hektar, Bendungan Temef Garapan Waskita Karya Diresmikan Presiden
- 3 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Proyek LRT Sumsel Ditahan Kejati, Siapa Saja?
- Ini Langkah Waskita Karya Menjaga Komitmen Antisuap
- Wahai Komut Waskita Karya, Berapa Duit Hasil Korupsi DJKA yang Dibagi-bagikan ke Pihak Lain?
- Belum Dihantam Bencana, Shelter Tsunami Waskita Karya Sudah Roboh, Yassalam
- KPK Dalami Rekanan Waskita Karya yang Mengerjakan Proyek Shelter Tsunami Tak Berguna di NTB