Bangun Danau Toba dengan Pondasi Budaya Batak
Di banyak daerah yang wisatanya maju, lanjutnya, tanah-tanah penduduk setempat, juga tanah adat, sudah dibeli investor asing. Para warga mantan pemilik tanah tersingkir, jauh dari pusat keramaian.
“Jual beli tanah seperti membayar PSK. Selesai, bayar, setelah itu gak ada lagi urusan. Nah, jangan sampai itu terjadi di daerah kita ini. Jangan sampai nanti setelah Danau Toba berkembang pesat, malah tidak ada lagi warga Batak di sekitar situ,” ucap Sabar Sitanggang.
Begitu pun, semua bangunan tetap harus bernuansa Batak. “Budaya itu sesuatu yang lentur, akulturasi budaya itu begitu gampang. Nah, perlu dijaga agar budaya batak tidak kalah dalam proses akulturasi dengan nilai-nilai budaya asing yang dibawa para turis bule. Intinya, budaya Batak jangan tergerus habis,” pungkasnya. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PLN Indonesia Power Bantu Korban Kebakaran di Petamburan
- Jasad Korban Pendaki yang Meninggal di Puncak Gunung Dempo Berhasil Dievakuasi
- Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap I Kota Bengkulu Ditunda, Achrawi Beri Penjelasan
- Penerbangan Internasional di Bandara SMB II Palembang Akan Kembali Dibuka
- Kelulusan 3 Peserta PPPK 2024 Dibatalkan, Ini Sebabnya
- Diduga Hipotermia, Pendaki Asal Bengkulu Meninggal di Puncak Gunung Dempo