Bangun Infrastruktur Haji, Jokowi Akan Dicintai Umat Islam
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengingatkan pemerintah harus hati-hati menggunakan dana haji.
Sebab, dana itu milik umat, bukan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
"Jadi harus hati-hati penggunaannya," tegas Ujang dalam sebuah diskusi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8).
Dia mengatakan, Indonesia masih kalah dari Malaysia dalam penggunaan dana haji.
Menurut dia, Malaysia sudah sejak lama menggunakan dana untuk infrastruktur haji.
Seperti pembangunan asrama haji di Arab Saudi dan lainnya. Sedangkan Indonesia, sampai saat ini belum mampu menyediakan infrastruktur untuk masyarakat atau jemaah haji di Arab Saudi.
"Indonesia belum sanggup membangun hotel, apartemen, asrama baik itu di dekat Masjidil Haram (Mekah) dan (Masjid Nabawi) Madinah," katanya.
Menurut dia, sampai saat ini penginapan jemaah asal Indonesia sangat jauh dari Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi di Madinah.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengingatkan pemerintah harus hati-hati menggunakan dana haji.
- Gelar Forum Keuangan Haji Internasional, BPKH Luncurkan Program Beasiswa Haji Indonesia
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji
- Jokowi Teken Pengesahan UU Kementerian Negara, Ini Perubahannya
- Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan dan Jembatan di Aceh, Begini Harapannya
- Soal Wacana Aksi 20 Oktober, Pengamat: Masyarakat Sebaiknya Bisa Menghargai Karya Jokowi
- Jokowi Bakal Meresmikan Istana Negara di IKN