Bangun Infrastruktur, Modal Pemerintah Kurang Banyak
Senin, 09 Agustus 2010 – 18:44 WIB
JAKARTA — Pemerintah terus berupaya agar pembangunan di bidang infrastruktur bisa dikebut. Hanya saja, pemerintah mengaku kesulitan dalam hal permodalan. Sebab, untuk pembangunan infrastruktur itu Pemerintah hanya memiliki modal 30 persen saja. Sisanya, adalah modal dari pihak swasta dan berbagai pinjaman. Salah satu ptoyek infrastruktur yang diprioritaskan adalah realisasi proyek kereta api Manggarai-Bandara Soekarno Hatta. "Kita benar-benar mengharapkan, IIF ini bisa masuk pada kegiatan infrastruktur di Indonesia. Misalnya jalan, air, listrik dan lainnya. Prioritas proyek seperti pembangkit listrik di Jawa Tengah, Jalan kereta api Manggarai-Soekarno Hatta dan beberapa PLTA lainnya,’’ kata Agus.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, pada 2010-2014 Indonesia membutuhkan sedikitnya Rp 1400 triliun untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur. "Pemerintah hanya sanggup membiayai 30 persen. Sisanya kita harapkan dari swasta. Dari swasta ini kita harapkan bisa lebih dari Rp500 triliun," ujar Menkeu saat menghadiri peresmian PT Indonesia Infrastruktur Finance (IIF) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (9/8).
Karenanya dengan hadirnya PT IIF, diharapkan mampu menutupi kurangya modal pemerintah dalam membiayai pembangunan infrastruktur. Menkeu menyebutkan, target pembiayaan dari swasta sendiri cukup besar, yakni mencapai Rp196 triliun tiap tahunnya.
Baca Juga:
JAKARTA — Pemerintah terus berupaya agar pembangunan di bidang infrastruktur bisa dikebut. Hanya saja, pemerintah mengaku kesulitan dalam hal
BERITA TERKAIT
- Tetap Satu Kadin, Rapimnas Digelar Sesuai Jadwal
- Wamenaker Immanuel Ebenezer Ingin Negara Selalu Hadir Memajukan Industri Musik
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Kembalikan Kejayaan Industri Karet Nasional, PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi
- Bea Cukai Cegah Peredaran Rokok Ilegal di Jabar Lewat Langkah Kolaboratif dengan Pemda
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Jawa-Bali untuk Menyambut Natal dan Tahun Baru