Bangun Infrastruktur, Tarik Utang Rp 39 T
Sembilan Proyek Dapat Prioritas
Senin, 17 September 2012 – 07:09 WIB

Bangun Infrastruktur, Tarik Utang Rp 39 T
Ketiga, pembangunan infrastruktur Oseanografi yang dibiayai dengan pinjaman dari Prancis. Keempat, pengembangan transportasi publik di Jakarta atau mass rapid transportation (MRT) yang dibiayai pinjaman dari Jepang. Kelima, pemberdayaan petani melalui pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang dibiayai pinjaman Bak Dunia.
Baca Juga:
Keenam, pembangunan di kawasan Indonesia Timur yang dibiayai dengan pinjaman pemerintah Australia. Ketujuh, pembangunan Waduk Jatigede dari pinjaman pemerintah Tiongkok. Kedelapan, pembangunan Waduk Citarum yang dibiayai dengan pinjaman dari ADB. Kesembilan, pengembangan Pelabuhan Belawan dari pinjaman IDB.
Agus mengatakan, selain untuk pembangunan infrastruktur, pinjaman luar negeri itu berupa subsidiary loan agreement (SLA) yang akan diteruskan kepada badan usaha milik negara (BUMN). "Ini untuk tiga BUMN," ucapnya.
Pertama, SLA diberikan untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna pembangunan infrastruktur listrik sebesar Rp 4,10 triliun. Kedua, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 803,2 miliar. Ketiga, PT Pertamina sebesar Rp 499,5 miliar. (owi/c4/kim)
JAKARTA -Pendanaan asal luar negeri masih menjadi salah satu andalan pemerintah untuk membiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 19 April 2025: Tetap Stabil di Rp 1,965 Juta Per Gram
- BPKH Catat Kinerja Positif 2024, Indra Gunawan: Lampaui Target Dana Kelolaan
- Update Harga Emas Antam Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Stabil
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Pelindo Batasi Kontainer yang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok
- Data Terbaru Modal Asing Keluar, Berikut Perinciannya