Bangun Irigasi untuk Sejahterakan Petani, Moeldoko Langsung Nyebur

Tentang pemilihan Gunung Kidul sebagai lokasi, Moeldoko punya alasan sangat kuat. Lulusan terbaik penerima Adhi Makayasa 1981 itu ingin membalas budi kebaikan warga Gunung Kidul.
“Waktu letnan dua, kami latihan di sana. Saya melihat warga kesulitan air. Saya lantas merenung, apa hal itu tak bisa diatasi? Dulu warga ada yang memberi air minum, ubi rebus,” tambah Moeldoko.
“Saya ingin zaman pendidikan TNI di mana prajurit wajib mengikuti napak tilas Panglima Besar Soedirman. Saya sangat mengagumi warga Gunung Kidul yang baik hati memberi bantuan makanan dan minuman pada prajurit yang melintasi rute gerilya,” imbuhnya.
Moeldoko mengaku ingin mengangkat derajat hidup dan perekonomian masyarakat. Inovasi itu murni karya anak bangsa dan pengelolaannya akan diserahkan pada warga.
“Dengan irigasi ini diharapkan panen akan meningkat. Dari semula hanya sekali setahun dengan sistem tadah hujan, semoga bisa menjadi tiga kali setahun,” tambah Moeldoko.
Keputusan Moeldoko membangun proyek itu disambut gembira para petani. Wasilah salah satunya. “Kami sangat menyambut baik proyek irigasi dengan sistem pengangkatan dari Sungai Kalisuci. Baru kali ini ada upaya nyata bantuan ke petani,” ujar Wasilah.
Di sisi lain, proyek itu tetap diusung dengan semboyan 3M yang selama ini menjadi tagline Moeldoko. Yakni Mudah, Murah dan Melimpah. Sebelumnya, Moeldoko juga mendukung total penemuan teknologi microbubble generator (MBG) yang telah dikembangkan oleh tiga mahasiswa UGM.
Yaitu Muhammad Nabil Satria Faradis dan Fajar Sidik Abdullah dari teknik mesin dan Untarini Febrian Ramadhani (manajemen FEB). Teknologi itu bisa membuat distribusi oksigen dalam kolam menjadi lebih sempurna.
JAKARTA – Tak salah jika menjadikan Moeldoko sebagai sosok teladan. Pria asal Kediri, Jawa Timur itu mampu menjaga keamanan Indonesia dengan
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Megawati Kirim Surat Ucapan Dukacita
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih